Siklus menstruasi adalah bagian alami dari tubuh wanita, dan pengaruh aktivitas fisik terhadap siklus ini menjadi sebuah topik yang menarik.
Aktivitas fisik yang teratur seringkali dihubungkan dengan manfaat kesehatan yang signifikan, seperti penurunan berat badan, peningkatan kekuatan, dan peningkatan tidur.
Namun, bagaimana aktivitas fisik ini memengaruhi siklus menstruasi kita?
Menurut Very Well Health, aktivitas fisik yang intens atau rutin dapat memengaruhi siklus menstruasi melalui perubahan hormonal.
BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, Caleg dan Petahana Fasilitasi Warga Buat e-KTP
Hormon-hormon seperti estrogen dan progesteron dapat mengalami fluktuasi akibat aktivitas fisik yang berat.
Ketidakseimbangan hormon ini bisa memicu perubahan pada lapisan rahim (endometrium), yang kemudian mengakibatkan pendarahan berwarna merah gelap atau terang yang biasa kita kenal sebagai darah menstruasi.
Selain itu, volume darah yang keluar juga cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan menstruasi normal.
Efek olahraga lainnya yakni terjadi perubahan psositif. Bagi sebagian wanita, rutin berolahraga dapat menghasilkan siklus menstruasi yang lebih teratur dan nyaman. Hal ini bisa mengurangi gejala seperti nyeri menstruasi dan perubahan mood.
BACA JUGA:Dugaan Korupsi Perjalanan Dinas di Dishub Prabumulih Naik ke Tahap Penyidikan
Jika Anda membutuhkan penurunan berat badan, olahraga teratur dapat membantu. Penurunan berat badan yang sehat dapat memperbaiki regulasi hormon dan mempengaruhi siklus menstruasi secara positif.
Olahraga dapat mengurangi stres, yang dapat memiliki dampak positif pada siklus menstruasi. Stres yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan hormon dan menyebabkan ketidakreguleran siklus.
Meskipun memiliki banyak dampak positif, namun olahraga pada sebagian wanita memberikan dampak negatif pada siklus menstruasinya.
Beberapa diantaranya mengalami siklus amenore (Tidak Menstruasi). Ini terjadi jika olahraga yang berlebihan atau intensitas yang tinggi dapat menyebabkan beberapa wanita mengalami amenore, yaitu ketidakmampuan untuk menstruasi.
Ini biasanya terjadi akibat penurunan kadar lemak tubuh yang signifikan dan fluktuasi hormon.