Ia juga membunuh banyak saingan politiknya, termasuk istri-istrinya sendiri.
Kehancuran dan Akhir Kekaisaran Nero
Pemerintahan Nero akhirnya berakhir pada tahun 68 M ketika sejumlah pemberontakan meletus di seluruh Kekaisaran Romawi. Para jenderal dan gubernur di provinsi-provinsi luar Romawi mulai memberontak dan menarik dukungan mereka terhadap Nero.
Melihat bahwa ia telah kehilangan dukungan politik dan militernya, Nero memilih untuk bunuh diri pada tanggal 9 Juni 68 M.
BACA JUGA:Kesigapan dan Kompetensi Tim Fire Fighter Pusri Bantu Padamkan Karhutla di Ogan Ilir
Meskipun kisah hidup Nero penuh dengan tindakan kejam dan ketidakstabilan politik, ia juga dikenal sebagai pelindung seni dan budaya.
Ia sangat mencintai seni pertunjukan, khususnya teater, dan sering tampil di panggung sendiri. Meskipun kontroversial, Nero adalah contoh yang menunjukkan bagaimana seorang penguasa yang kejam dan tidak stabil dapat mempengaruhi sejarah Kekaisaran Romawi.*