PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Di tengah gurun pasir Arabia, tersembunyi sebuah kota kuno yang penuh misteri dan sejarah yang kaya. Al Ula, seperti yang kita sebutkan, adalah tempat yang pernah menjadi ibu kota bagi Lihyanites Kuno, yang juga dikenal sebagai Dedanites.
Selain itu, kota ini memiliki peran penting dalam sejarah Islam, karena Nabi Muhammad sendiri pernah menghindarinya. Mari kita menjelajahi lebih dalam tentang sejarah dan pesona Al Ula dalam artikel ini.
Al Ula: Tempat Bersejarah Lihyanites Kuno
Lihyanites, suku kuno yang mendiami wilayah utara Arab Saudi pada abad ke-6 hingga ke-2 SM, menjadikan Al Ula sebagai ibu kota mereka. Kota ini adalah pusat kekuasaan mereka dan pusat perdagangan yang penting.
Lihyanites mengukir prasasti-prasasti yang menakjubkan di batu-batu di sekitar Al Ula, yang sekarang menjadi saksi bisu dari kejayaan masa lalu.
BACA JUGA:Negara-Negara ini Punya Hasil Tambang Yang Unik dan Melimpah : Dari Emas sampai Aneka Jenis Berlian
Sementara peninggalan-peninggalan ini telah bertahan selama ribuan tahun, sebagian besar masih belum dipahami sepenuhnya oleh sejarahwan.
Salah satu contoh yang menonjol adalah Jabal Ikmah, sebuah lembah yang dipenuhi dengan prasasti Lihyanites. Lembah ini juga dikenal sebagai "The Arabian Open-Air Library" karena begitu banyak prasasti di sini.
Lihyanites menggunakan tulisan mereka untuk mencatat sejarah, pujian kepada dewa-dewi mereka, dan urusan administratif. Jabal Ikmah menjadi bukti kehidupan yang makmur di kawasan tersebut pada masa lalu.
Nabi Muhammad dan Al Ula
Sejarah Al Ula juga terkait erat dengan Islam. Pada awal penyebaran Islam, Nabi Muhammad dan para sahabatnya menghindari Al Ula. Ini adalah bagian dari perjalanan mereka yang dikenal sebagai "Hijrah," ketika mereka melarikan diri dari Mekah menuju Madinah untuk menghindari penindasan.
Salah satu rute yang mungkin mereka tempuh adalah melalui wilayah Al Ula. Namun, meskipun Al Ula adalah kota yang makmur pada saat itu, Nabi Muhammad dan sahabat-sahabatnya memilih rute lain yang lebih aman, melewati gurun-gurun yang tidak memiliki sumber air yang cukup.