PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Dalam beberapa pekan terakhir tindak kekerasan di kalangan remaja, mulai dari aksi tawuran hingga lainnya di kota Palembang terus menjadi perhatian.
Menanggapi hal tersebut, pihak dinas pendidikan Kota Palembang menyebutkan jika mayoritas pelaku adalah remaja putus sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Ansori tidak menampik jika saat ini di Kota Palembang marak tindak kekerasan remaja, diantaranya seperti aksi tawuran.
Dari penelusuran Dinas Pendidikan dan Polrestabes kota Palembang, mayoritas pelaku kekerasan remaja merupakan anak putus sekolah.
Menekan hal tersebut terjadi, akan dibentuk Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) bersama Polrestabes Palembang bagi anak putus sekolah, agar kedepan anak putus sekolah bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya.
BACA JUGA:Polrestabes Palembang Melarang Musik Remix Demi Perang Lawan Narkoba
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Hantu Sundel Bolong : Antara Legenda dan Realitas
“terkait aksi tawuran, Alhamdulillah, bersama Pak Kapolrestabes juga sudah ada komunikasi dengan kami, dan kedepan akan ada program pak Kapolrestabes, anak-anak yang tawuran yang artinya putus sekolah, akan kita masukan ke dalam SKB, dan PKBM.
Mereka nanti akan dapat pemahaman kursus pendidikan,agar mereka nanti dapat ilmu-ilmu terapan, dan mungkin juga bisa mendapatkan ijazah untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan selanjutnya.” Terang Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Ansori.
Kepala dinas pendidikan kota palembang ansori.-Foto/Sandy Pratama-PALTV
Ansori menambahkan, sementara bagi remaja yang masih kedapatan melakukan aksi kekerasan, akan dikenakan sanksi sesuai dengan aturan pihak berwajib.(*)