PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Ajang spektakuler Pacu Jalur sedang merebak dan viral di TikTok, memukau jutaan mata dengan pesona perahu-perahu indah dan semangat kompetisi yang menggebu-gebu.
Video-video menakjubkan ini membawa tradisi kuno ke dunia digital, menginspirasi generasi baru untuk menyaksikan dan menghargai pesona lomba air yang begitu unik dan bersejarah.
Video perlombaan Pacu Jalur viral lantaran seorang bocah menari dan berjoget di ujung depan perahu ketika pacu jalur sedang melaju dan para pendayung dengan kompak mendayung perahu, ditambahkan lagi saat pacu jalur ini melaju, pengunggah video menggunakan sound DJ Cute – DJ Skidibom Plat KT.
Lalu apa bedanya Lomba Pacu Jalur yang berasal dari Kuantan Singingi (Kuansing) Provinsi Riau dengan Lomba Bidar yang berasal dari Palembang? Berikut penjelasannya.
BACA JUGA:Arti Mimpi Masuk Neraka Menurut Islam dan Primbon Jawa, Pertanda Apa?
Pacu Jalur
Pacu Jalur merupakan lomba kebanggaan rakyat Kabupaten Kuantan Singingi. Sejarah Pacu Jalur terjadi pada abad ke-17. Saat ini jalur disebut sebagai alat transportasi utama warga desa di Rantau Kuantan. Daerah ini merupakan wilayah Sungai Kuantan yang berada di Kecamatan Hulu Kuantan hingga Kecamatan Cerenti bagian hilir.
Saat itu memang belum berkembang transportasi darat. Akibatnya jalur itu benar-benar digunakan sebagai alat angkut penting bagi warga desa, terutama digunakan sebagai alat angkut hasil bumi, seperti pisang dan tebu, serta berfungsi untuk mengangkut sekitar 40-60 orang.
Kemudian muncul jalur-jalur yang diberi ukiran indah, seperti ukiran kepala ular, buaya, atau harimau, baik di bagian lambung maupun selembayung-nya, ditambah lagi dengan perlengkapan payung, tali-temali, selendang, tiang tengah (gulang-gulang) serta lambai-lambai (tempat juru mudi berdiri).
BACA JUGA:Ramalan Weton Dari Hari Lahir hingga Jodoh Menurut Primbon Jawa
Pacu Jalur ini muali di gelar masa penjajahan Belanda untuk memeriahkan perayaan adat dan kenduri rakyat. Selain itu, untuk memperingati ulang tahun ratu Belanda wihelmina yang jatuh pada tanggal 31 Agustus.
Karena suasana gembira, maka warna warni kostum dan dentum suara meriam penanda mulai lomba, serta teriakan pemberi semangat menjadi budaya lokal yang sampai saat ini diperingati di Kuantan Singingi Riau yang pantas dinanti dan dinikmati.
Bidar
Lomba Perahu Bidar memiliki akar yang merujuk pada zaman dahulu, ketika perahu-perahu ini digunakan sebagai sarana transportasi dan angkutan di sepanjang sungai-sungai Palembang. Namun, seiring perjalanan waktu, perahu-perahu tersebut mengalami transformasi dari alat transportasi menjadi objek seni yang diperindah.
BACA JUGA:Waspada Polusi ! Berikut Tips Membersihkan Paru-paru secara Alami dari Dampak Polusi Udara