PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Memasuki musim kemarau, kondisi debit air Sungai Musi mulai mengalami surut.
Dalam beberapa bulan terakhir, warga pinggiran Sungai Musi yang masih memanfaatkan aliran Sungai Musi untuk kehidupan sehari-hari, mengeluh karena air sungai yang kotor dan berbau.
Dari pantauan tim liputan PALTV di Kelurahan 32 Ilir pada hari Rabu, 16 Agustus 2023, warga sekitar masih melakukan aktivitas mandi dan mencuci piring menggunakan air Sungai Musi. Sebagian warga memanfaatkan musim kemarau ini dengan mencari ikan.
Nursida salah satu warga di 32 Ilir mengatakan, warga di sini sudah puluhan tahun tidak memasang air PDAM dan masih menggunakan air Sungai Musi untuk kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Jabatan Komisioner Berakhir, Staf Bawaslu Muara Enim Tetap Beraktivitas Sepeti Biasa
Memasuki musim kemarau , warga kesulitan untuk mencari air bersih. Karena, sehari-hari mereka masih memakai air Sungai Musi untuk kehidupan.
"Sudah puluhan tahun Pak sebagian warga di sini tidak memasang PDAM karena tidak ada biaya, dan kami masih mengandalkan air Sungai Musi untuk kehidupan sehari-hari. Ketika surut, kami kesulitan untuk mandi dan mencuci piring karena airnya bau dan kotor," ujar Nursida.
Sementara untuk kebutuhan minum, saat air Sungai Musi sedang turun, mereka terpaksa memilih beli air galon. Namun, mandi dan mencuci piring masih menggunakan air Sungai Musi yang kotor dan bau.
"Sedangkan untuk minum sendiri kami terpaksa membeli air galon. Namun jika mandi dan mencuci piring masih menggunakan air Sungai Musi yang sedang kemarau dan surut," sambung Nursida.
Nursida, warga Kelurahan 32 Ilir, Palembang, Rabu (16/8/2023).-Irawan -PALTV
Selain itu, Nursida juga mengatakan di musim kemarau ini sebagian warga memanfaatkannya dengan mencari ikan, karena lebih mudah saat air sedang surut.
"Saat musim kemarau seperti ini warga memanfaatkannya untuk mencari ikan karena lebih mudah di saat musim kemarau," tutup Nursida.