PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Martabak HAR merupakan salah satu kuliner khas Kota Palembang, yang sampai sekarang masih menjadi primadona wisatawan yang berkunjung ke Kota Palembang.
Martabak HAR ialah martabak telur. Disajikan dengan kuah kari dan bumbu rempah dengan dicampur irisan daging dan cuka hitam dengan cabe hijau untuk menambah nikmatnya menyantap martabak HAR.
Martabak HAR sudah ada sejak tahun 1947. Sosok yang pertama kali membuat martabak legend Kota Palembang ini adalah Haji Abdul Rozak, seorang warga India yang merantau ke Palembang. Nama HAR sendiri merupakan singkatan dari Haji Abdul Rozak.
Sampai sekarang, martabak HAR ini masih menjadi primadona wisatawan dari luar kota Palembang. Salah satunya Dinda warga kota Lampung. Setiap ke Kota Palembang pasti selalu menikmati martabak HAR kesukaannya ini.
BACA JUGA:Mengungkap Mitos dan Fakta tentang Cicak sebagai Pemangsa Nyamuk
BACA JUGA:Miris! Selokan di 12 Ulu Palembang Jadi Tempat Pembuangan Sampah Rumah Tangga
"Saya dari Lampung, Pak. Jika liburan ke Palembang pasti saya dan keluarga tidak absen menikmati martabak ini," ujar Dinda sambil menikmati martabak HAR pada hari Sabtu, 12 Agustus 2023.
Selain itu, Dinda mengatakan harga martabak HAR ini juga terjangkau, hanya Rp25.000 per porsi.
"Selain enak, martabak ini juga murah Pak. Hanya Rp25.000 per porsinya sudah bisa menikmati martabak ini," sambung Dinda.
Sementara itu, Yuyuk salah satu pegawai martabak HAR di Jalan Jenderal Sudirman depan Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo mengatakan, bahan untuk membuat martabak HAR cukup sederhana. Bahan utamanya hanya gandum yang dicampur air dan ditambahkan sedikit garam. Setelah itu, diaduk hingga bisa dibentuk bulat-bulat.
BACA JUGA:Nilai Tukar Petani di Sumatera Selatan Membaik Akibat Kenaikan Harga Komoditas
BACA JUGA:UIN Raden Fatah Palembang Wujudkan Kampus Hijau dengan Menggelar Kompetisi Kampus Hijau
Martabak HAR sudah ada sejak tahun 1947.-Irawan -PALTV
Yuyuk mengungkapkan, proses membuat bentuk adonan yang bulat tadi menjadi lebar memang sedikit susah karena harus mempunyai keterampilan khusus. Ketika adonan sudah lebar, baru dimasukkan telur, dilipat, dan digoreng.
"Ya, memang yang sedikit susah itu saat membuat adonan bulat menjadi lebar karena butuh keterampilan. Untuk telur tergantung mau ayam atau bebek, bisa juga dicampur dengan sayur," jelasnya.