Sistem Kekebalan Tubuh: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat cenderung lebih baik dalam melawan infeksi. Namun, bahkan individu dengan sistem kekebalan yang baik bisa terpengaruh jika makanan mengandung mikroorganisme yang sangat patogen atau racun.
Sensitivitas Terhadap Infeksi: Setiap orang memiliki sensitivitas yang berbeda terhadap infeksi. Beberapa orang mungkin lebih tahan terhadap infeksi makanan tertentu, sementara yang lain bisa sangat rentan.
Jenis Mikroorganisme: Efek dari mengonsumsi makanan yang tidak higienis juga bergantung pada jenis mikroorganisme yang ada dalam makanan tersebut. Beberapa mikroorganisme bisa menyebabkan gejala yang lebih parah daripada yang lain.
Jumlah yang Dikonsumsi: Jumlah makanan yang terkontaminasi yang dikonsumsi juga dapat mempengaruhi sejauh mana seseorang akan terpengaruh. Dalam beberapa kasus, jumlah mikroorganisme yang rendah mungkin tidak menimbulkan gejala yang serius.
Usia: Anak-anak dan lansia umumnya lebih rentan terhadap infeksi makanan karena sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang atau melemah.
Gejala Pre-eksisiting: Jika seseorang sudah memiliki gejala atau kondisi tertentu sebelum mengonsumsi makanan yang tidak higienis, makanan tersebut dapat memperburuk kondisi tersebut.
Penting untuk diingat bahwa mengonsumsi makanan yang tidak higienis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk infeksi perut, keracunan makanan, diare, muntah, dan gejala lainnya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu berhati-hati dan menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi demi kesehatan Anda.*