OKU, PALTV.CO.ID – Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Teddy Meilwansyah, meninjau langsung pelaksanaan Profiling Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional VII Palembang, Senin (24/11/2025).
Profiling ASN ini merupakan proses pemetaan potensi serta kompetensi ASN secara terukur melalui sistem Computer Assisted Test (CAT). Program tersebut menjadi instrumen penting dalam pengembangan manajemen talenta dan perencanaan karier ASN secara profesional.
Kabupaten OKU sendiri mendapatkan alokasi 497 peserta untuk uji kompetensi yang seluruh biayanya ditanggung oleh BKN. Dari jumlah tersebut, 478 ASN hadir mengikuti tes, terdiri dari pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Pemkab OKU.
“Isi Dengan Jujur, Ini Cermin Diri Kita”. Dalam arahannya, Bupati Teddy menegaskan pentingnya kejujuran dan fokus selama mengikuti tes.
BACA JUGA:Pasutri Diduga Dirampok, Suami Tewas dan Istri Dirawat Kritis
ASN Pemkab OKU mengikuti tes kompetensi dan potensi melalui sistem CAT.-Yunin-PALTV
“Ikuti Profiling ASN ini dengan sebaik-baiknya. Isi soal-soal sesuai pengetahuan yang dimiliki. Tidak perlu melihat kiri dan kanan, karena soalnya juga berbeda-beda. Intinya, tes ini seperti melihat diri kita sendiri,” ujar Teddy.
Ia menjelaskan bahwa penilaian melalui CAT akan mengukur kompetensi manajerial, sosial kultural, kompetensi teknis, serta potensi diri setiap ASN. Hasilnya akan digunakan sebagai dasar dalam berbagai kebutuhan, mulai dari penempatan posisi, perencanaan pelatihan, hingga promosi jabatan.
“Kami tidak bisa menilai kompetensi dan potensi ASN secara subjektif. Karena itu tes ini penting. Hasilnya nanti akan menentukan perencanaan karier, agar ASN bekerja lebih profesional dan optimal,” tambahnya.
Kepala BKN Regional VII mendampingi Bupati OKU dalam pengecekan pelaksanaan tes.-Yunin-PALTV
BACA JUGA:Mode Slow-Motion Galaxy S26 Lebih Halus dari Pendahulunya: Peningkatan untuk Kreator Konten
Hasil Profiling Jadi Bahan Evaluasi Jabatan
Bupati Teddy menegaskan bahwa hasil tes akan digunakan sebagai indikator objektif dalam menentukan karier ASN di masa mendatang.
“Hasil penilaian memiliki grade. Jika bagus, tentu peluang karier akan lebih baik. Namun jika tidak memenuhi standar, akan ada evaluasi. Termasuk kepala OPD yang tidak memenuhi kompetensi dan potensi. Kita harus siap dievaluasi,” tegasnya.