Dek tengah model rata membuatnya lebih fleksibel untuk membawa barang tambahan.
BACA JUGA:Kakanwil Lantik Tiga Pejabat Non Manajerial, Tegaskan Integritas dan Kinerja Profesional
BACA JUGA:Kemenkum Sumsel Apresiasi Peresmian Gedung Baru BSI Palembang sebagai Mitra Strategis
Sprinto EV memiliki jok lebar dan empuk. Tinggi jok berada di angka 770 mm—cukup rendah untuk sebagian besar pengendara, meski ukurannya yang lebar membuat kaki sedikit terbuka.
Ruang kaki tidak terlalu luas, namun tetap nyaman untuk kaki ukuran sepatu hingga 41.
Bagian samping memiliki kemiripan dengan Adora, namun Sprinto EV tampil dengan garis bodi lebih tajam. Footstep pembonceng dilengkapi karet agar tidak licin.
Suspensi belakang menggunakan dua shockbreaker dengan lima level setelan preload. Rem belakang juga memakai cakram dua piston.
Motor listrik 3,5 kW ditempatkan pada roda belakang, memberikan tenaga lebih besar dibanding dua model sebelumnya.
Bagian belakang dilengkapi lampu sein yang bentuknya menyerupai Honda CBR, lampu rem LED berdimensi 3D, serta spatbor besar untuk menahan cipratan air. Behel belakang yang kokoh bisa dipasangi top box tanpa perlu modifikasi.
BACA JUGA:Tangis Pecah di Opi Mall, Kisah Cinta Albi–Shella Kembali Menggetarkan Hati
BACA JUGA:Kesbangpol Palembang Gelar Sosialisasi Menangkal Radikalisme Terhadap ASN
Bagasi Luas & Baterai Tetap Sama
Bagasi di bawah jok cukup besar untuk menampung jas hujan dan perlengkapan harian. Helm open-face bisa masuk jika kompartemen kecil dilepas.
Sprinto EV menggunakan baterai yang sama dengan Adora dan Tirano, yaitu 2,45 kWh, dengan waktu pengisian sekitar 6 jam menggunakan charger standar. Opsi fast charging akan tersedia sebagai aksesori resmi.
Dengan tinggi 165 cm, pengendara masih dapat menapak cukup baik meski joknya lebar. Stang motor terasa dekat dan cukup lebar, sehingga posisi berkendara lebih tegak.