PALTV.CO.ID,- Yamaha selama ini dikenal sebagai produsen sepeda motor dengan segudang inovasi.
Namun, inovasi bukan satu-satunya strategi Yamaha. Pabrikan ini juga dikenal rajin melakukan facelift besar pada lini produknya. Facelift ala Yamaha biasanya tidak minor seperti strategi Honda, melainkan perubahan signifikan yang bisa mengubah total wajah sebuah motor.
Strategi ini sering kali sukses, tetapi tak jarang justru mematikan produk itu sendiri—fenomena yang kemudian dikenal publik sebagai “facelift maut”.
NMAX Generasi Ketiga Memicu Polemik Desain
Beberapa bulan lalu, Yamaha resmi meluncurkan NMAX generasi terbaru. Sesuai tradisi, desain motor ini berubah cukup drastis dibanding generasi sebelumnya.
BACA JUGA: Holiday Angkasa Wisata Lepas 98 Jemaah Umroh Dari Palembang- Jeddah Gunakan Garuda Indonesia
BACA JUGA:PLN Tegaskan Komitmen Korporasi dalam Transisi Energi Berkeadilan di Ajang COP30 Brazil
Jika loncatan desain dari generasi pertama ke generasi kedua disambut antusias dan langsung mendorong NMAX menjadi motor maxi paling laris, kondisi berbanding terbalik terjadi pada generasi ketiga.
Dalam beberapa tahun terakhir, pabrikan berlogo garpu tala itu menjadi satu-satunya produsen Jepang yang begitu agresif memperkenalkan teknologi baru, mulai dari mesin, desain, hingga sistem CVT pada motor matik.
Langkah ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan pasar dengan kompetitor utamanya, Honda, yang masih menguasai lebih dari 70 persen pangsa pasar sepeda motor Indonesia.
Sementara itu, Yamaha bertahan di kisaran 20 persen.
Meski aktif meluncurkan inovasi, upaya Yamaha belum mampu menyalip dominasi Honda.
fenomena yang kemudian dikenal publik sebagai “facelift maut”.--youtube fuse box moto
Namun Yamaha tetap berani mengambil langkah yang tidak dilakukan rivalnya—misalnya menghadirkan teknologi hybrid pada motor matik, meski efeknya dinilai sebagian konsumen tidak begitu terasa.
Selain itu, Yamaha juga menjadi satu-satunya produsen di Indonesia yang mengusung teknologi Turbo pada jajaran motor barunya.