Batik Sumatera Selatan memiliki karakter unik, dengan motif yang terinspirasi dari alam, sungai, dan flora-fauna khas daerah. Keberagaman inilah yang mencerminkan jati diri masyarakatnya terbuka, beragam, dan kaya nilai simbolik.
Selain pameran batik, Pekan Kebudayaan Daerah juga menghadirkan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat luas, mulai dari perlombaan permainan tradisional, lomba tari kreasi daerah, lomba gitar Batanghari Sembilan, hingga penayangan film-film bertema kearifan lokal Sumatera Selatan.
Kegiatan ini tidak hanya menampilkan hiburan, tetapi juga menjadi ruang edukasi bagi pelajar dan mahasiswa untuk memahami akar budaya mereka sendiri.
BACA JUGA:Suzuki Fronx: SUV Kompak yang Tetap Menarik Meski Hype Mulai Redup
BACA JUGA:Performa Layar Galaxy Z Fold7 Lebih Hemat Daya, Inovasi Cerdas di Balik Teknologi Lipat
Agung Saputro, Ketua Pelaksana Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) 2025, -Suryadi-PALTV
Melalui acara seperti ini, Sumatera Selatan berupaya memastikan bahwa warisan budaya bukan sekadar peninggalan masa lalu yang diam di museum atau catatan sejarah, melainkan warisan hidup yang terus tumbuh bersama generasi muda.
“Lestari Budayaku” menjadi ajakan bagi seluruh masyarakat untuk tidak hanya memiliki budaya, tetapi juga menghidupinya menjadikannya sumber inspirasi, identitas, dan kebanggaan.
Di tengah dunia yang serba cepat berubah, Sumatera Selatan berdiri teguh menjaga warisan leluhurnya.
Dari gemulai Tari Gending Sriwijaya hingga kilau benang emas songket Palembang, dari irama lembut Tembang Batanghari Sembilan hingga goresan indah batik khas daerah, semua menyatu dalam satu pesan yang kuat. Budaya bukan hanya untuk dikenang, tetapi untuk dijaga, dirawat, dan diwariskan.