Peralihan ini disinyalir masyarakat menengah ini tidak sanggup lagi membeli tabung yang non subsidi. Yang rata-rata harganya lebih mahal 50 persen dari LPG bersubsidi.
BACA JUGA:Generasi Z dan Kaum Milenial: Perbedaan dan Persamaan di Era Teknologi Digital
BACA JUGA:Lepas Konvoi Mupen, BKKBN Optimis Target Penurunan Stunting 14 Persen pada 2024 Tercapai
PT Pertamina secara berkala melakukan evaluasi harga pasar Liquid Petroleum gas atau harga elpiji berdasarkan harga LPG internasional.*