Meski demikian, Honda tetap mempertahankan ADV dalam lini produknya. Langkah ini dinilai sebagai strategi diversifikasi, agar Honda tetap memiliki variasi produk di semua segmen.
“ADV memang bukan motor yang laris, tapi tetap dibutuhkan sebagai pelengkap portofolio produk Honda,” jelas salah satu analis pasar otomotif nasional.
Gengsi dan Realita
BACA JUGA:Sekolah Rakyat Permanen Palembang Ditargetkan Selesai Tahun 2026
BACA JUGA:Siswi SMPN 31 Palembang Diduga Dikeroyok, Sekolah Pastikan Sudah Damai
Bagi sebagian orang, membeli motor matic premium bukan semata soal kebutuhan, melainkan soal gengsi. Namun, jika tujuan utamanya adalah untuk tampil berkelas, ADV 160 bukan pilihan tepat.
Banyak pengamat menyebut bahwa aura premium lebih terasa pada model seperti Honda PCX atau Yamaha XMAX.
“Kalau mau ngejar gengsi, mending sekalian beli Honda Forza atau Yamaha XMAX. ADV itu motor bagus, tapi tidak menonjol dari sisi kemewahan,” tambahnya.
Meski demikian, Honda ADV 160 tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi mereka yang tidak terlalu peduli dengan persepsi orang lain. Desainnya yang unik dan berbeda membuat motor ini tampil khas, layaknya motor-motor bergaya Eropa.
Pada akhirnya, Honda ADV 160 bukanlah motor yang buruk, hanya saja posisinya terjebak di antara dua dunia: terlalu tangguh untuk disebut elegan, namun terlalu halus untuk disebut motor adventure sejati.
Bagi pengendara yang mengutamakan gaya dan keunikan, ADV 160 bisa menjadi pilihan menarik. Tetapi bagi mereka yang mencari kenyamanan dan gengsi, PCX masih menjadi raja di kelasnya.