BACA JUGA:Viral! Harga Tomat Rp500 per Kg, Petani di Temanggung Buang Tomat
3. Menghargai keinginan dan perasaan anak
Orangtua tunggal yang baik tidak akan mengabaikan kondisi psikis dan keinginan anak dalam membuat berbagai keputusan menyangkut kehidupan mereka. Apalagi berkaitan dengan orangtua baru untuknya.
Kalau anak keberatan, bahkan tampak sangat tidak menyukai gagasan ibu atau ayahnya menikah lagi, ia tidak ingin memaksakan hal tersebut pada anak. Baginya, kesejahteraan anak secara fisik maupun psikis adalah yang terpenting.
4. Hanya ingin fokus membesarkan anak-anak
Baik seseorang menjanda atau menduda karena perceraian maupun pasangan meninggal dunia, keputusan untuk fokus membesarkan anak-anak saja biasanya sukar digoyahkan. Ia pasti sosok yang sangat mandiri dan yakin mampu memenuhi berbagai kebutuhan anak.
Ia juga tipe yang memegang prinsip menikah cukup satu kali. Kalaupun pernikahan itu harus kandas di pengadilan agama, ya, ia tidak akan menikah lagi. Itu tandanya ia adalah sosok yang tak mau terjebak dalam siklus kawin cerai.
5. Larut dalam kesibukan bekerja
Orang yang sudah atau pernah menikah hampir semuanya telah bekerja. Apalagi kalau setelah pernikahan berakhir, ia harus membesarkan anak-anak seorang diri seperti dalam poin nomor 4 di atas. Hal ini tentu bakal membuatnya bekerja lebih keras lagi.
Selain itu, alasan pekerjaan juga biasanya dipilih untuk mengalihkan perhatian dari ingatan buruk tentang pernikahan yang kandas. Efek samping dari tenggelam dalam pekerjaan ialah ia tak punya waktu lagi untuk memikirkan potensi hubungan baru dengan orang lain.
Tidak bertanya-tanya tentang kapan seseorang akan menikah lagi adalah sikap yang amat bijaksana. Jangan pula menasihatinya ini-itu terkait keuntungan dari menikah lagi dan kerugian bila tetap sendiri. Ia sudah dewasa. Tenut ia juga tahu apa yang terbaik untuk kehidupannya sendiri.
Itulah lima alasan mengapa janda tidak mau menikah lagi rupanya karena beberapa alasan yang memang dianggap rasional.