BACA JUGA:Redmi Pad Pro Tawarkan Performa Setara Laptop di Kelas Tablet Terjangkau
BACA JUGA:Viral! Dua Pengemudi Mobil Baku Hantam di Jalintim Indralaya Ogan Ilir Usai Bersenggolan
Fenomena ini mirip dengan Toyota Soluna, yang juga gagal mempertahankan popularitas setelah dijadikan taksi. Sebaliknya, Avanza berhasil bertahan sebagai “mobil sejuta umat” meskipun juga dijual dalam jumlah besar untuk armada.
Kini, Toyota Vios tinggal menjadi bagian dari sejarah otomotif Indonesia.
Ia pernah menjadi simbol kenyamanan dan prestise, namun akhirnya harus menerima kenyataan pahit: ditolak pasar, baik konsumen pribadi maupun perusahaan taksi.