Padahal, untuk bisa menarik perhatian, Suzuki seharusnya menawarkan harga lebih rendah agar konsumen mau mencoba produk baru ini.
Meski begitu, secara keseluruhan bagian depan motor ini tetap mendapat apresiasi positif.--youtube@automotiveinfo
Dengan harga yang dianggap "tidak ramah dompet", sulit bagi Access 125 untuk langsung mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia.
Apalagi pasar skutik di tanah air sudah dikuasai dua pemain besar, Honda dan Yamaha, dengan jaringan dealer serta layanan purna jual yang jauh lebih kuat.
Antara Optimisme dan Realita
Suzuki Access 125 sebenarnya bukan motor yang buruk. Dari sisi desain, motor ini cukup elegan dengan nuansa klasik. Material bodinya tangguh, kualitas mesin bisa diandalkan, dan citra Suzuki yang dikenal bandel tetap melekat.
BACA JUGA:Pempek Tabok! Ukuran Besar Renyah Khas Pempek Dari Ikan Tenggiri
BACA JUGA:Diblokir di YouTube? Sekarang Saatnya Anda Bisa Pulihkan di Bawah Aturan Baru
Namun di balik semua keunggulan itu, ada sejumlah tantangan yang sulit diabaikan.
Desain belakang yang kurang sesuai selera lokal, fitur pengisian bensin yang masih diperdebatkan, serta harga yang relatif tinggi membuat perjalanan Access 125 di Indonesia tidak akan mudah.
Pada akhirnya, semua bergantung pada strategi Suzuki ke depan. Jika mampu menyesuaikan desain, memberi harga yang lebih kompetitif, serta memperkuat jaringan aftersales, bukan tidak mungkin Access 125 bisa menjadi pilihan baru bagi pecinta skutik di tanah air.
Tetapi bila strategi ini tidak diubah, Suzuki berisiko mengulang cerita lama—motor yang bagus namun gagal bersaing di pasar Indonesia.