Untuk jarak tempuh, Cavalry mampu mencatat 91 km dalam mode HD dengan gaya berkendara agresif.
Sementara pada mode HR, jaraknya bisa diperpanjang hingga 121 km. Pabrikan bahkan mengklaim bisa mencapai 160 km, namun hanya jika kecepatan rata-rata dijaga di 25 km/jam—praktis hanya cocok untuk jalan kecil atau area sekitar rumah.
pendatang baru yang cukup menyita perhatian adalah Maka Cavalry,--youtube.com/@otomotif tv
Pengisian dayanya tergolong standar. Dengan charger bawaan 500 watt, waktu yang dibutuhkan sekitar 8 jam.
Kelebihannya, daya kecil ini aman digunakan di rumah tanpa risiko listrik turun. Namun, tersedia juga opsi fast charging di dealer resmi, yang memungkinkan pengisian 12 menit untuk jarak tempuh sekitar 20 km.
Posisi Berkendara, Handling, dan Suspensi
BACA JUGA:Profesor Mahyuddin Award 2025, Kebaikan Diberi Penghargaan Nyata
Dari segi ergonomi, posisi duduk Cavalry mengingatkan pada Honda ADV 160 atau PCX 160, dengan jok setinggi 770 mm.
Untuk pengendara dengan tinggi 173 cm, kaki masih bisa menapak dengan nyaman. Stang rendah memberikan posisi santai, cocok untuk harian maupun perjalanan agak jauh.
Handling motor ini terasa nurut dan stabil.
Ban bawaan Maxxis dengan karakter soft compound memberikan grip yang baik. Suspensi belakang cukup nyaman bahkan untuk boncengan, sementara suspensi depan terasa empuk namun kadang agak “mentok” ketika menghantam lubang besar.
Maka Cavalry dibekali baterai LFP (Lithium Ferrous Phosphate) berkapasitas 4 kWh,--youtube.com/@otomotif tv
Bobotnya sekitar 132,6 kg dengan wheelbase panjang, sehingga manuver di kemacetan tidak selincah skuter kecil. Namun saat dipacu kencang, motor ini terasa stabil dan tidak mudah limbung.
BACA JUGA:Profesor Mahyuddin Award 2025, Kebaikan Diberi Penghargaan Nyata
BACA JUGA:iPhone 11 Milik Ibu Muda di Palembang Raib Dicopet Saat Belanja di Pasar 16 Ilir