Hal ini membuka peluang bagi robot untuk tidak hanya mengikuti perintah terprogram, tetapi juga belajar dari pengalaman.
Misalnya, robot layanan rumah sakit bisa mengenali pola interaksi pasien dari waktu ke waktu, lalu menyesuaikan tindakannya agar lebih manusiawi dan efektif.
Efisiensi Energi dan Fleksibilitas
Meski membawa kekuatan komputasi besar, Jetson AGX Thor dirancang dengan efisiensi energi yang tinggi.
Nvidia menekankan bahwa perangkat ini dapat digunakan pada berbagai platform robot dengan konsumsi daya yang relatif hemat.
Fleksibilitas ini penting, terutama bagi pengembang yang ingin menanamkan otak AI ke robot berukuran kecil maupun besar.
BACA JUGA:Pasca Dirusak Sekelompok Pemuda, Pelayanan Kantor Ditlantas Polda Sumsel Tetap Berjalan
BACA JUGA:Drainase Tidak Optimal, Lorong Dimas Kampung Iklim Tergenang
Selain itu, Jetson AGX Thor kompatibel dengan berbagai sensor dan kamera, sehingga memudahkan integrasi di lapangan.
Dengan ukuran modul yang ringkas, Thor bisa dipasang di robot pabrik, kendaraan otonom, hingga perangkat medis portabel.
Persaingan di Pasar Robotika
Hadirnya Jetson AGX Thor memperlihatkan betapa besar peran Nvidia dalam membentuk arah industri AI dan robotika.
Perusahaan ini bersaing dengan sejumlah pemain lain yang juga mengincar pasar sama, termasuk Intel dan Qualcomm. Namun, dengan rekam jejak kuat di GPU dan AI, Nvidia memiliki modal besar untuk memimpin.
Beberapa analis menilai, langkah Nvidia ini bukan hanya sekadar meluncurkan produk baru, melainkan bagian dari strategi lebih besar: mendorong ekosistem AI generatif masuk ke dunia robotika.
BACA JUGA:Lapor Polisi, Telinga Abdul Nyaris Putus Usai Dianiaya di jalan Bungaran
BACA JUGA:Pasca Dirusak Sekelompok Pemuda, Pelayanan Kantor Ditlantas Polda Sumsel Tetap Berjalan