PALTV.CO.ID,- Apem merupakan salah satu warisan kuliner tradisional Indonesia yang telah dikenal luas di berbagai daerah.
Kue Apem biasanya disajikan dalam bentuk bulat atau sedikit cekung dengan permukaan berpori, bertekstur lembut, dan bercita rasa gurih.
Apem klasik umumnya berwarna putih dan dibuat dari campuran tepung beras, gula, ragi, dan santan, lalu difermentasi dan dikukus atau dipanggang.
Berbagai varian rasa dan tampilan yang menarik untuk menyuguhkan apem yang berbeda dari biasanya seperti penambahan labu kuning yang membuat tampilan warnanya makin menarik.
Dalam versi yang lebih modern, apem dipadukan dengan labu kuning untuk menciptakan sensasi rasa baru yang lebih lembut dan legit.
BACA JUGA:Menteri Hukum Tinjau Posbankum Kelurahan Lima Ilir, Apresiasi Peran Paralegal dalam Pelayanan Hukum
BACA JUGA:Robot Humanoid Murah dari China Ini Siap Guncang Pasar Dunia
Labu kuning dikenal sebagai bahan yang kaya akan serat dan memiliki rasa manis yang lembut, sehingga sangat cocok dipadukan dengan adonan apem.
Tekstur apem yang lembut berasal dari proses fermentasi menggunakan ragi atau tape singkong.
Seiring kemajuan jaman proses permentasi pada apem seringkali menggunakan bahan instan seperti ragi, karena selain proses permentasi lebih cepat juga hasilnya akan lebih bagus halus dan berserat.
Proses fermentasi ini tidak hanya memberikan tekstur yang khas, tetapi juga aroma harum yang menggoda saat kue dipanggang atau dikukus.
Tambahan santan dalam adonan memberikan cita rasa gurih yang khas pada apem, sedangkan labu kuning memberi kelembutan serta rasa manis alami yang tidak berlebihan.
BACA JUGA:Hati-Hati Jebakan! 7 Mobil Bekas Murah dengan Perawatan yang Bisa Bikin Kantong Boncos
BACA JUGA:Dua Pemberi Suap Proyek Pokir DPRD OKU Dituntut 2 tahun dan 2,6 tahun penjara oleh Jaksa KPK
Untuk sentuhan akhir, apem diberi taburan meises coklat di atasnya yang menambahkan tekstur renyah dan rasa manis yang menyatu harmonis dengan keseluruhan rasa kue.