Tantangan dan Realita Dunia Kerja bagi Lulusan Baru

Rabu 23-07-2025,12:05 WIB
Reporter : M fikri ardiansyah
Editor : Hanida Syafrina

Mereka mengalami kesulitan dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh, karena sejak awal tidak pernah benar-benar mengerti esensinya. Tapi apakah sepenuhnya salah mahasiswa atau sistem pendidikan?

Faktanya, dunia kerja pun turut memiliki kontribusi dalam situasi ini.

Banyak perusahaan memandang karyawan baru sebagai "alat" siap pakai — individu yang langsung bisa bekerja tanpa pelatihan tambahan.

Mereka berharap calon pegawai sudah jago dan tidak perlu diarahkan lagi.

BACA JUGA:Pixel 10 Pro: Puncak Inovasi Google di Wajah baru Android

BACA JUGA:Revolusi Off-Road Ramah Lingkungan dari Chery iCar

Padahal, seperti baja terbaik yang masih harus ditempa untuk menjadi pedang tajam, lulusan berkualitas pun tetap membutuhkan bimbingan dan pengembangan.


tantangan yang lebih besar justru baru dimulai: dunia kerja yang penuh ketidakpastian.--Freepik.com

Perusahaan seharusnya tidak sekadar menuntut, tetapi juga memberi ruang dan fasilitas bagi karyawannya untuk terus belajar.

Langkah-langkah seperti pelatihan internal, pengiriman pegawai ke luar negeri untuk studi lanjut, atau bahkan mendirikan institusi pendidikan internal merupakan contoh nyata kontribusi perusahaan dalam pengembangan sumber daya manusia.

Perusahaan yang baik akan memanusiakan karyawannya, memberi kesempatan untuk tumbuh, dan memahami kebutuhan mereka.

Hal ini ditegaskan oleh pernyataan Didi Setiarto, seorang praktisi manajemen sumber daya manusia. Ia mengibaratkan perusahaan seperti buah yang dibentuk dalam kotak.

BACA JUGA:Menambah Pengalaman Dan Pelajaran, Mahasiswi Luar Negeri Kunjungi Kebun Melon

BACA JUGA:Terdakwa Pablo Akui Fee 20 Persen dan Penyaluran Uang Rp882 Juta Masih Misteri

Meski bentuknya dibatasi, buah tetap bisa tumbuh selama diberikan celah.

Artinya, perusahaan tetap bisa berkembang dan berinovasi meski dalam tekanan atau keterbatasan — selama memberi ruang kepada individunya.

Kategori :