Salah satu penyebab utamanya adalah masuknya berbagai merek mobil listrik asal China dengan harga kompetitif.
Konsumen pada akhirnya akan mempertimbangkan bukan hanya harga, tapi juga kualitas dan karakteristik unik dari masing-masing produk.
''Mazda percaya diri dengan diferensiasi yang kami tawarkan,” jelasnya.
Mazda Indonesia bersiap meramaikan pameran otomotif Gaikando--www.mazda.co.id
Merek-merek asal Tiongkok seperti BYD, Wuling, dan Chery terus memperluas pangsa pasarnya, memaksa pabrikan lain untuk terus berinovasi dan beradaptasi.
BACA JUGA:Pertarungan Prosesor HP 1 Jutaan: Snapdragon vs MediaTek, Siapa yang Lebih Unggul?
BACA JUGA:4 Rekomendasi HP OPPO 1 Jutaan dengan RAM Terbesar, Performa Maksimal di Kelasnya
Di tengah situasi tersebut, Mazda berusaha menjaga relevansinya dengan merencanakan peluncuran berbagai produk baru hingga tahun 2030.
Strategi jangka panjang ini diharapkan bisa memperkuat posisi Mazda sebagai pemain utama di segmen mobil penumpang premium di Indonesia.
Data Penjualan dan Prospek
Data Gaikindo menyebutkan penjualan Mazda wholesale sampai Mei 2025 menapaci 1.148 unit atau setara dengan pangsa pasar 0,4%.
Sementara itu, dari sisi penjualan ritel (dealer ke konsumen), Mazda membukukan penjualan sebanyak 1.315 unit dalam periode yang sama.
BACA JUGA:Angkutan Batu Bara Robohkan Jembatan, Empat Dump Truk Terjebak
BACA JUGA:ASN Palembang Wajib Kenakan Pakaian Dinas Lengkap, Ini Aturannya.
Jika dibandingkan dengan total pasar otomotif nasional, angka tersebut memang belum terlalu besar.
Kedua model tersebut merupakan bagian dari strategi Mazda untuk memperluas portofolio produknya--www.mazda.co.id