Apakah AI Mampu Mendorong Penemuan Baru dalam Matematika?

Selasa 24-06-2025,08:44 WIB
Reporter : agung wahyudi
Editor : Hanida Syafrina

Shafto berbicara dari kantornya di markas DARPA, sebuah gedung tanpa tanda mencolok di Virginia utara, dengan fasad kaca kebiruan yang tak memberi kesan bahwa di dalamnya terdapat salah satu lembaga paling unik di pemerintahan AS.

BACA JUGA:Rumah Warga di Kertapati Ambruk Diterpa Hujan Deras, Harapkan Bantuan !

BACA JUGA:4 Rekomendasi HP 1 Jutaan dari Xiaomi: Murah Tapi Tidak Murahan

Di lobi yang lapang, para pengunjung harus menyerahkan ponsel mereka. Di dekat deretan kursi, terdapat pajangan lengan prostetik yang dapat dikendalikan oleh sinyal otak pemakainya.

“Dengan meningkatkan bidang matematika, kita juga memperdalam pemahaman tentang cara kerja AI,” kata Alondra Nelson mantan penasihat sains utama di pemerintahan Presiden Joe Biden.


Sebuah inisiatif baru dari Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) berupaya mengatasi kekurangan itu.--Freepik.com

Kini menjadi anggota fakultas di Institute for Advanced Study di Princeton, New Jersey. “Saya pikir ini semacam siklus yang saling memperkuat.” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa, di masa depan, AI yang mahir matematika dapat meningkatkan kriptografi dan membantu eksplorasi luar angkasa.

BACA JUGA:5 HP 1 Jutaan Terbaik Tahun 2025 untuk Live di TikTok

BACA JUGA:Belum Ada Kepastian Hukum, Korban Minta Oknum Kades di Proses Hukum

Didirikan setelah Perang Dunia II untuk bersaing dengan Uni Soviet dalam perlombaan luar angkasa, DARPA dikenal luas karena mendanai riset yang melahirkan ARPANET, cikal bakal internet saat ini.

Di toko suvenir kecil DARPA (yang tidak terbuka untuk umum), tersedia replika serbet koktail tempat seseorang pernah menggambar skema awal jaringan komputer pada tahun 1969.

DARPA juga membiayai riset yang menghasilkan drone dan Siri, asisten digital dari Apple.

Namun, lembaga ini juga terlibat dalam pengembangan Agent Orange, bahan kimia berbahaya yang digunakan selama Perang Vietnam.

“Saya rasa ini tidak sepenuhnya tanpa motif,” kata Andrew Granville, matematikawan dari Université de Montréal, tentang inisiatif matematika DARPA, meskipun ia menekankan bahwa komentarnya hanya spekulatif.

BACA JUGA:Rumah Warga di Kertapati Ambruk Diterpa Hujan Deras, Harapkan Bantuan !

Kategori :