Menurutnya, menginstal beta pada perangkat utama dapat menyebabkan masalah seperti nge-hang atau ketidakmampuan membuka aplikasi penting, yang tentu akan menghambat produktivitas.
Oleh karena itu, ia menyarankan hanya mencoba beta jika ada perangkat cadangan dan risiko kendala dapat ditoleransi.
BACA JUGA:CarPlay iOS 26 Tampilkan Tambahan Widget, Live Actions, dan Desain 'Liquid Glass'
BACA JUGA:Segera Amankan Seat! Paket Umroh Menarik di Holiday Angkasa Wisata
Secara keseluruhan, pembaruan iPadOS 26 membawa lompatan besar bagi ekosistem iPad, menjadikannya perangkat yang jauh lebih kapabel untuk produktivitas profesional.
Fitur-fitur baru ini membuka potensi iPad untuk menjadi alternatif serius pengganti laptop bagi banyak pengguna.
Transformasi ini juga didukung oleh ekosistem aplikasi yang terus berkembang, dengan banyak pengembang yang mengoptimalkan aplikasi mereka untuk memanfaatkan kapabilitas penuh iPadOS.
Hal ini memastikan bahwa pengguna memiliki alat yang memadai untuk berbagai kebutuhan, dari pengeditan kreatif hingga tugas-tugas administratif.
BACA JUGA:Samsung Galaxy S25 Usung Kamera 200MP, Inovasi Maksimal di Dunia Mobile Photography
BACA JUGA:Tecno Pova 7 Ultra Ditenagai Helio G99, Smartphone Gaming Terjangkau Resmi Diperkenalkan
Dengan peningkatan yang signifikan ini, batas antara tablet dan laptop semakin kabur, menawarkan fleksibilitas dan mobilitas tanpa kompromi.
Ketersediaan fitur-fitur khusus yang selama ini hanya ada di lingkungan desktop masih menjadi kunci utama dalam adopsi lebih luas.
Meski demikian, Apple telah menunjukkan komitmennya untuk terus mengembangkan iPad sebagai perangkat yang mandiri dan kuat.
Pembaruan seperti iPadOS 26 adalah bukti nyata bahwa perusahaan berusaha memenuhi tuntutan para profesional modern.
BACA JUGA:Sistem Pendingin Graphite di Tecno Pova 7 Ultra, Jantung Dingin Performa Panas
BACA JUGA:Samsung Galaxy S25 Usung Kamera 200MP, Inovasi Maksimal di Dunia Mobile Photography