Pengguna kini dapat membuka beberapa aplikasi sekaligus tanpa batasan template layar terpisah, seperti yang ada pada versi sebelumnya.
Stage Manager yang sempat membingungkan banyak pengguna juga tampaknya telah disempurnakan dengan pendekatan ini, membuatnya jauh lebih intuitif.
Fitur lainnya yang menambah nuansa "laptop banget" adalah kehadiran menu bar di bagian atas layar ketika sebuah aplikasi disorot.
Hal ini mengadopsi tampilan aplikasi di lingkungan desktop Mac OS, meningkatkan efisiensi navigasi dan kemudahan penggunaan.
BACA JUGA:Segera Amankan Seat! Paket Umroh Menarik di Holiday Angkasa Wisata
BACA JUGA:Kejutan di Euro U-19, Inggris Bangkit Tahan Jerman 5-5
Fitur ini membuat iPad semakin berguna sebagai perangkat produktivitas, memungkinkan pengguna memaksimalkan waktu tanpa harus menunggu proses rendering selesai.
Ini adalah peningkatan besar bagi alur kerja yang membutuhkan pemrosesan intensif dan mobilitas.
Mengenai potensi iPad menggantikan laptop, Erwin mengungkapkan mungkin iPad udah resmi dapat menggantikan laptop.
Salah satu sorotan awal adalah bahasa desain baru yang disebut Liquid Glass atau Liquid Crystal,--youtube@estechmedia
Ia menambahkan bahwa kemampuan multitasking dan rendering di latar belakang sangat mendukung argumen ini.
Meskipun demikian, ia menekankan perlunya pengujian lebih lanjut untuk mengoptimalkan kinerja, terutama pada model iPad Pro 2020 yang ia gunakan.
BACA JUGA:Selepas Ray-Ban, kacamata pintar AI Meta Akan Ada Pada Merek Oakley dan Prada.
BACA JUGA:Volume Meningkat, DLH PALI Tambah Jam Angkutan Sampah
Kehadiran iPadOS 26 ini juga membuat iPad Pro M4 terlihat sangat menarik, berkat kemampuannya dalam menangani fitur-fitur baru yang lebih berat.
Pengguna disarankan untuk berhati-hati saat mencoba versi beta iPadOS 26, terutama jika iPad tersebut merupakan perangkat utama untuk pekerjaan.