“Kami melakukan intervensi spesifik, mulai dari ibu hamil hingga anak berusia lima tahun,” katanya.
Upaya yang dilakukan termasuk pemeriksaan kehamilan minimal enam kali, konsumsi tablet tambah darah, pelayanan persalinan yang terpusat di fasilitas kesehatan, serta pemberian ASI eksklusif sejak dini. Selain itu, pemantauan pertumbuhan bayi dan balita di posyandu terus dilakukan secara rutin.
“Pengukuran dan penimbangan di posyandu setiap bulan sangat krusial. Minimal 80 persen bayi dan balita harus ditimbang dan diukur agar deteksi perlambatan pertumbuhan bisa dilakukan lebih dini dan segera diintervensi,” tutup Dedy.