PALI, PALTV.CO.ID,- Harga emas di Pasar Pendopo, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), mengalami lonjakan yang cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir. Minggu,15/06/2025.
Kenaikan ini menjadi perhatian serius, khususnya bagi para pedagang dan pembeli perhiasan emas yang menggantungkan aktivitas ekonominya pada komoditas logam mulia tersebut.
Berdasarkan pantauan di lapangan, harga emas per suku yang sebelumnya berada di kisaran Rp11 juta, kini melonjak menjadi sekitar Rp11.200.000.
Kenaikan sebesar Rp200 ribu per suku ini terjadi secara bertahap dalam kurun waktu sepekan terakhir dan dinilai cukup memberatkan, terutama bagi masyarakat yang rutin membeli emas baik untuk kebutuhan pribadi maupun sebagai instrumen investasi.
BACA JUGA:Uang Setoran Parkir Kurang, Juru Parkir Dianiaya Rekannya
BACA JUGA:Kecelakaan Tragis di Jembatan Musi IV, Seorang Ibu Tewas di Tempat
Kenaikan emas sebesar Rp200 ribu per suku ini terjadi secara bertahap dalam kurun waktu sepekan terakhir. --Foto : Idham - PALTV
Para pedagang perhiasan di Pasar Pendopo mengaku bahwa lonjakan harga ini (minggu, 15/06/2025) mulai berdampak pada penjualan harian mereka.
Jika sebelumnya konsumen lebih aktif melakukan pembelian, kini sebagian besar memilih menahan diri.
Mereka menunggu harga kembali turun atau stabil sebelum kembali membeli perhiasan emas.
Puspa, salah satu pemilik toko emas di Pasar Pendopo, membenarkan adanya penurunan jumlah pembeli. “Untuk saat ini harga emas memang mengalami kenaikan. Kalau sebelumnya satu suku itu sekitar sebelas juta, sekarang sudah naik jadi sebelas juta dua ratus ribu. Pembeli agak menurun karena kenaikan harga ini,” ujarnya saat diwawancarai.
BACA JUGA:Nil Maizar Nahkodai Sumsel United, Siap Bangun Tim Kompetitif di Liga 2
BACA JUGA:Wamendagri apresiasi Walikota Palembang gelar Ampera Tourism Run
Puspa, salah satu pemilik toko emas di Pasar Pendopo--Foto : Idham - PALTV
Puspa juga menambahkan bahwa biasanya kenaikan harga emas diikuti oleh tren penurunan transaksi. Meskipun masih ada yang tetap membeli, namun jumlahnya tidak sebanyak biasanya.