Faktor lain yang turut mendorong penggunaan FWD adalah regulasi emisi karbon atau pajak CO2.
Karena FWD cenderung digunakan pada mobil bermesin kecil, maka emisi yang dihasilkan juga lebih rendah.
Ini sangat penting di tengah meningkatnya tekanan global untuk mengurangi jejak karbon.
Kekurangan FWD: Traksi dan Daya Tanjak
Meskipun efisien, FWD bukan tanpa kekurangan. Salah satu keluhan utama adalah performanya di medan menanjak, terutama saat dipadukan dengan transmisi CVT.
Ketika ada tanjakan curam atau jalanan yang licin, Pengguna FWD harus menggunakan ancang ancang agar tidak kehilangan traksi.
BACA JUGA:Ramai Pesanan, Omzet Penggilingan Daging di Palembang Melonjak hingga 50%
BACA JUGA:Wisatawan Mancanegara ke Sumsel Masih Jauh dari Target
Ini karena beban kendaraan berpindah ke belakang saat menanjak, sehingga roda depan kehilangan tekanan ke permukaan jalan.
Salah satu alasan utama banyak produsen mobil beralih ke FWD adalah efisiensi desain dan biaya produksi.--youtube@fusebox
Namun untuk RWD justru mendapatkan traksi tambahan saat tanjakan karena beban berpindah ke roda belakang. Hal ini menjadikan RWD lebih cocok untuk medan ekstrem atau kendaraan dengan beban berat.
Umur Pakai dan Perawatan
Secara teknis, FWD lebih rentan aus karena roda depan berfungsi ganda sebagai penggerak dan kemudi. Komponen seperti CV joint lebih cepat aus dan rawan rusak.
Namun, biaya perbaikan FWD umumnya lebih murah karena sistemnya lebih sederhana dan jumlah komponennya lebih sedikit dibanding RWD.
BACA JUGA:Dompet Tipis? Ini HP 1 Jutaan dengan Kamera Jernih Bikin Tak Percaya!
BACA JUGA:Rekomendasi HP 1 Jutaan Terbaik untuk Pelajar di Pertengahan Tahun 2025