Para peneliti menyebut bahwa Meta telah melakukan pelacakan data ini selama sekitar delapan bulan, sementara Yandex sudah melakukannya sejak tahun 2017.
"Kami menemukan bahwa Facebook melakukannya di sekitar 16.000 situs web ketika diakses dari Uni Eropa, sementara Yandex melakukannya di 1.300 situs web," kata Tim Vlummens, mahasiswa PhD di KU Leuven yang terlibat dalam penelitian tersebut.
Google menyatakan kepada Sky News bahwa mereka telah "menerapkan perubahan untuk mengurangi teknik invasif ini dan telah membuka penyelidikan internal serta berkomunikasi langsung dengan pihak terkait".
Raksasa teknologi tersebut tidak memberikan tanggapan saat ditanya mengenai konsekuensi apa yang akan dihadapi Meta dan Yandex atas perilaku mereka.
Peramban Firefox, Microsoft Edge, dan DuckDuckGo juga terdampak, namun pemilik Firefox (Mozilla) dan para insinyur DuckDuckGo telah mengambil tindakan untuk mencegah pelacakan diam-diam di masa mendatang.