Krisis Sektor Otomotif Jerman, Produsen Terbesarpun Bangkrut!

Selasa 27-05-2025,06:33 WIB
Reporter : said prakata
Editor : Hanida Syafrina

Target pemerintah sebelumnya yang dipimpin oleh mantan Kanselir Olaf Scholz adalah memiliki 15 juta mobil listrik di jalan-jalan Jerman pada tahun 2030.

Namun, hingga 1 Januari 2025, menurut data dari Otoritas Transportasi Motor Federal (KBA), baru 1,6 juta kendaraan listrik yang terdaftar. Artinya, progres menuju target itu baru mencapai 3,3% — angka yang sangat mengecewakan.

BACA JUGA:Rubicon 2025, Jeep Ikon Petualang yang Tangguh dan Berkarakter

BACA JUGA:Orang Eropa Banyak Beli Mobil Listrik BYD Cina Dibandingkan Tesla Amerika

Tidak berhenti di situ, krisis dalam industri otomotif Jerman telah menyebar luas, memengaruhi berbagai lini bisnis.

Pada bulan Maret lalu, Bosch—pemasok komponen otomotif terbesar dunia dari sisi pendapatan—mengumumkan akan melakukan gelombang baru pemutusan hubungan kerja.

CEO Bosch, Stefan Hartung, menyampaikan bahwa keputusan itu tidak bisa dihindari.

Ia menyalahkan kondisi ekonomi global yang lesu, perlambatan transisi dari mesin pembakaran ke kendaraan listrik, serta tekanan besar dari persaingan produsen otomotif asal Tiongkok yang kian agresif di pasar Eropa.

BACA JUGA:Rubicon 2025, Jeep Ikon Petualang yang Tangguh dan Berkarakter

BACA JUGA:Bupati PALI Resmi Lantik Tiga Pejabat Administrator di Lingkungan Pemkab PALI

 Pabrikan-pabrikan Tiongkok, dengan biaya produksi lebih murah dan dukungan kuat dari pemerintahnya, telah berhasil mengambil pangsa pasar dengan cepat—terutama di segmen kendaraan listrik.


Asosiasi Mobilitas Elektronik Federal Jerman (BEM), resmi mengajukan kebangkrutan.--ilustrasi pribadi

 Investasi besar-besaran yang telah digelontorkan belum membuahkan hasil sesuai ekspektasi, dan justru menciptakan tekanan keuangan yang semakin berat di tengah kondisi pasar yang stagnan.

 Dalam situasi seperti ini, sektor industri yang selama ini menjadi tulang punggung ekspor dan pertumbuhan ekonomi negara—yakni otomotif—justru sedang dalam kondisi kritis.

Transformasi ke arah energi terbarukan dan transportasi berkelanjutan memang menjadi keharusan global.

BACA JUGA:Motorola Kembali Mengguncang Pasar Dengan Edge 60 Fusion, HP dengan Sony Cam Terbaik

Kategori :