PALTV.CO.ID, - Gelombang krisis kembali mengguncang sektor otomotif Jerman, ditandai dengan pengajuan kebangkrutan produsen besar.
Kali ini, salah satu kelompok paling berpengaruh dalam dunia mobil listrik, Bundesverband eMobilität atau Asosiasi Mobilitas Elektronik Federal Jerman (BEM), resmi mengajukan kebangkrutan.
Langkah mengejutkan ini diumumkan pada Minggu, 25 Mei 2025, dan langsung menyita perhatian media internasional.
Laporan yang pertama kali diterbitkan oleh harian besar Die Welt dan dikutip oleh Russia Today menyebutkan bahwa pengadilan Berlin-Charlottenburg telah menunjuk administrator kebangkrutan sementara untuk menangani proses tersebut.
BACA JUGA:Kejari Muara Enim Periksa Mantan Anggota DPRD Terkait Dugaan Korupsi Proyek Siring
BACA JUGA:Bupati PALI Resmi Lantik Tiga Pejabat Administrator di Lingkungan Pemkab PALI
Sayangnya, tidak ada penjelasan rinci mengenai penyebab utama kebangkrutan ini, dan para pejabat asosiasi seperti Markus Emmert selaku anggota dewan BEM memilih bungkam.
Namun di balik keheningan tersebut, fakta-fakta berbicara banyak. BEM bukanlah organisasi kecil. Asosiasi ini mewakili sekitar 450 perusahaan dari seluruh dunia, termasuk raksasa otomotif seperti Mitsubishi dan Kia.
Fungsi utamanya sebagai kelompok lobi menjadikan BEM pemain kunci dalam pengembangan kebijakan dan pengaruh terhadap arah industri mobil listrik Eropa, khususnya Jerman.
Dengan total omzet kolektif mencapai US$ 114 miliar (sekitar Rp 1.853 triliun) dan tenaga kerja gabungan sekitar satu juta orang.
BACA JUGA:Penting! Jadwal Daftar Ulang Jalur Domisili PPDB 2025 dan Pembukaan Jalur Prestasi
BACA JUGA:Jadi Percontohan di Indonesia, Menteri LHK Resmikan Desa Mandiri Peduli Gambut di OKI
Runtuhnya BEM merupakan sinyal kuat bahwa ada sesuatu yang sangat keliru dalam arah transformasi otomotif Jerman.
Gelombang krisis kembali mengguncang sektor otomotif Jerman--ilustrasi pribadi
Pengajuan kebangkrutan ini juga memperlihatkan bahwa visi besar Jerman untuk beralih ke kendaraan listrik dalam waktu cepat masih jauh dari kenyataan.