Charging di Rumah Lebih Aman?.
BACA JUGA:Ini Hal Mewah Yang Ditawarkan Maskapai Emirates
BACA JUGA:Mobil Terbakar di Halaman Sekolah, Orangtua dan Guru Panik!
Karena SPKLU alias Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum masih terbatas, mayoritas orang Indonesia lebih sering ngecas di rumah.
Mobil listrik memang nggak punya knalpot jadi kelihatan nggak nyumbang polusi.--www.Vecteezy.com
Ini lebih aman karena arus listriknya stabil, beda sama fast charging di SPKLU yang punya risiko overheat lebih tinggi.
Di luar negeri, karena SPKLU lebih masif dan pengguna EV udah banyak, mereka lebih sering ngecas cepat. Dan itu jadi salah satu pemicu baterai cepat panas dan rawan terbakar.
Tapi Tren Bisa Berubah
BACA JUGA:Tersangka JA Kembalikan Uang Kerugian Negara Kasus Korupsi Proyek Siring ke Kejari Muara Enim
BACA JUGA:Satlantas Polrestabes Palembang Gelar Razia Gabungan Wujudkan Zero ODOL
Sekarang pembangunan SPKLU di Indonesia mulai digenjot. Jumlahnya udah di atas 3.500 unit di lebih dari 2.400 lokasi.
Ke depannya, makin banyak orang akan pakai mobil listrik buat aktivitas harian, makin sering juga mobil dicas di tempat umum. Kalau sistem keamanan baterai belum ditingkatin, bisa aja kita ngalamin hal yang sama kayak di luar negeri.
Jadi Gimana?
Bukan berarti harus takut atau anti sama mobil listrik. Tapi kita juga nggak bisa asal anggap ini solusi sakti buat semua masalah transportasi.
BACA JUGA:Polsek Talang Ubi Tangkap Residivis Pencuri Buah Sawit di Desa Karta Dewa
BACA JUGA:Honda e:N1: Strategi Sewa Inovatif untuk Mobil Listrik HR-V, Solusi Bagi Konsumen Fleet