PALTV.CO.ID,- Mobil Listrik Si Bintang Masa Depan?. Belakangan ini, mobil listrik makin sering diperbincangkan.
Banyak yang menyebut mobil listrik ini kendaraan masa depan—bebas polusi, lebih hemat, dan kelihatan lebih modern. Tapi, apakah bener mobil listrik se-ideal itu? Atau justru ada risiko yang belum kelihatan di permukaan?
Listriknya Emang Bersih?
Mobil listrik memang nggak punya knalpot jadi kelihatan nggak nyumbang polusi. Tapi faktanya, mayoritas listrik di Indonesia masih dihasilkan dari pembangkit batu bara. Artinya, walau mobilnya senyap dan tanpa asap, emisi tetap ada.
BACA JUGA:Bengkel di Banyuasin Jadi Sasaran! 1 Motor dan 4 Tabung Gas Raib Digondol Maling
BACA JUGA:Honda e:N1: Strategi Sewa Inovatif untuk Mobil Listrik HR-V, Solusi Bagi Konsumen Fleet
Kok Bisa Kebakaran?
Kasus mobil listrik kebakaran sudah mulai sering kejadian di luar negeri. Amerika, Korea, Cina—semuanya punya catatan soal mobil listrik yang tiba-tiba kebakar, bahkan saat lagi parkir atau dicas.
Di Indonesia sendiri, kasus seperti itu masih jarang. Salah satu faktornya, spesifikasi mobil listrik yang dijual di Indonesia beda sama versi global.
Contohnya Hyundai Kona. Di Korea sempat direcall gara-gara potensi baterai kebakar. Tapi versi Indonesia ternyata pakai baterai dari batch yang berbeda, plus softwarenya juga udah diperbarui. Jadi sampai sekarang aman.
BACA JUGA:Tersangka JA Kembalikan Uang Kerugian Negara Kasus Korupsi Proyek Siring ke Kejari Muara Enim
BACA JUGA:Bupati PALI Asgianto Minta Evaluasi Vendor Penyedia Makan Bergizi Gratis
Kenapa di Indonesia Masih Aman?
Simpel aja: pengguna mobil listrik di Indonesia masih sedikit. Sampai April 2024, baru ada sekitar 200 ribu unit.
Bandingin sama Cina yang udah nyentuh 20 jutaan. Di sini, orang masih banyak yang pilih "lihat dulu baru beli", jadi adopsi EV masih pelan. Karena jumlahnya belum banyak, potensi kasus juga belum muncul banyak.