Kenshi: Kisah di Balik Game Indie yang Menginspirasi dan Masa Depannya dengan Kenshi 2

Rabu 14-05-2025,06:07 WIB
Reporter : bagas bratadiwira
Editor : Hanida Syafrina

Bagi Chris, Kenshi adalah wujud idealisme filosofis: "Anda bisa mengatasi segala rintangan asal terus berusaha dan berlatih."

BACA JUGA:Kereta Logistik Lahat–Kertapati Diharap Tingkatkan Daya Angkut Batubara hingga 40 Juta Ton

BACA JUGA:35,4 Juta Usaha Terbantu! Begini Cara Holding Ultra Mikro Dorong Pemerataan Ekonomi

Dunia game ini dirancang tanpa plotline tetap, membiarkan pemain menciptakan cerita melalui eksplorasi dan interaksi dengan sistem yang dinamis.

Kilas Cepat: Ninja vs. Samurai dan Laut Asam vs. Gas Beracun

Dalam sesi quickfire, Chris dan Nat membagikan preferensi unik:

Ninja atau Samurai? Chris memilih ninja karena fleksibilitas dan taktik licik. "Ninja bisa menyerang saat musuh tidur—tidak perlu mati konyol!"

Laut Asam atau Gas Beracun? Nat lebih takut laut asam: "Meleleh perlahan itu mengerikan." Chris berargumen gas bisa dihindari, tapi akhirnya mengakui keduanya mengerikan.

BACA JUGA:Program Palembang Sehat, Sidak Pangan dan Kosmetik Akan Dilakukan Setiap Bulan

BACA JUGA:Diduga Korsleting Listrik, Sebuah Rumah Panggung Kayu Hangus Dilahap Jago Merah

Kenshi 2: Melangkah ke Masa Lalu

Kenshi 2 akan menjadi sekuel mekanis dengan peningkatan fitur dan perluasan dunia. Berlatar 1.000 tahun sebelum game pertama, pemain akan menjelajahi peta 50% lebih besar dengan peradaban dan faksi baru.

Dunia yang Berbeda: Lokasi geografis sama, tetapi dengan bentang alam dan peradaban yang berubah drastis.

Faksi Eksotis: Banyak faksi baru dengan budaya unik, menawarkan pengalaman bermain berbeda di tiap wilayah. "Kami ingin pemain merasakan tantangan baru dalam navigasi dan survival," jelas Chris.

Eksplorasi sebagai Inti: "Perjalanan harus memberi makna—setiap daerah punya bahaya, aturan, dan cerita sendiri," tambah Nat.

BACA JUGA:Mobil Listrik Baltasar R Concept, Revolusi Kecepatan dan Performa di Dunia Balap

Kategori :