BACA JUGA:Dua Kurir Narkoba di Palembang Kedapatan Bawa Ekstasi dan Sabu
Kebijakan ini tidak hanya menyasar industri besar. Dengan meningkatnya TKDN, otomatis akan banyak pabrikan lokal, UMKM, dan penyedia jasa komponen yang dilibatkan.
Dari produsen kabel, dashboard, jok mobil, hingga suku cadang elektronik—semuanya bisa menjadi bagian dari rantai pasok kendaraan listrik.
Di sisi lain, kebutuhan terhadap SDM lokal yang terampil juga akan meningkat. Inilah momen penting bagi dunia pendidikan dan pelatihan vokasi untuk menyesuaikan kurikulum mereka agar relevan dengan industri EV yang sedang tumbuh pesat.
Langkah-langkah yang diambil pemerintah saat ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak main-main dalam merespons revolusi kendaraan listrik.
BACA JUGA:Empat ABK Kapal Jukung yang Meledak di Sungai Musi Ditemukan Selamat
BACA JUGA:Kue Gonjeng, Cita Rasa Tradisional Khas Empat Lawang yang Mulai Dikenal Luas
Dari insentif berbasis TKDN, kemudahan pembangunan infrastruktur, hingga bonus luar biasa untuk riset—semuanya dirancang agar ekosistem EV di Indonesia tidak hanya tumbuh, tapi juga berdaulat.
Bagi produsen, kini saatnya bukan hanya masuk pasar, tapi berinvestasi serius di tanah air.
Bagi industri lokal, ini adalah peluang emas untuk naik kelas. Dan bagi masyarakat luas, masa depan transportasi Indonesia kini tampak lebih bersih, cerdas, dan menjanjikan.