Branding Murah, Jadi Stigma Murahan
BACA JUGA:Seres 3 Resmi Hadir di Indonesia, SUV Listrik Kompak Siap Tantang Pemain Besar di Kelasnya
BACA JUGA:Penyebab dan Cara Mengatasi Aplikasi Force Close pada HP
Sayangnya, di Indonesia masih kuat anggapan bahwa mobil murah = mobil murahan. Apalagi banyak Sigra dipakai untuk taksi online, yang kadang dikendarai secara sembarangan. Efeknya? Bukan cuma pengemudinya yang kena cap buruk, tapi juga mereknya ikut tercoreng.
Sigra: Murah Untuk Mobil Keluarga, Benarkah Kehadirannya Sudah Dihujat Sejak Awal?--youtube@daihatsusahabatku.
Hal lain yang bikin banyak orang merasa “terbohongi” adalah klaim tujuh penumpang.
Faktanya, baris ketiga hanya nyaman untuk anak-anak. Jika diisi orang dewasa, suspensi bisa ambles dan performa mesin turun drastis. Baru pada 2019 Daihatsu mengakui hal ini. Sayangnya, itu sudah telanjur dianggap sebagai pembohongan publik.
Sigra Sekarang, Sudah Lebih Baik?.
BACA JUGA:Ungkap Kasus Bengkel Pembuatan Senpi Rakitan di Kota Palembang
BACA JUGA:Potong Tumpeng Sebagai Bentuk Rasa Syukur 15 Tahun Berdirinya Griya Herbal Djeng Jumaroh
Generasi terbaru Sigra memang hadir dengan beberapa perbaikan. Untuk varian menengah ke atas, kini sudah ada fitur modern seperti drive-by-wire, eco mode, dual airbags, sensor parkir, hingga sistem rem ABS dan EBD. Tapi untuk tipe terendah? Masih mirip seperti versi lamanya.
Jadi, Apakah Sigra Layak Dihujat?
Sigra dikenal dengan bodi yang sangat tipis--youtube@daihatsusahabatku.
Tergantung sudut pandang. Bagi yang realistis dan tahu kebutuhan, Sigra tetap bisa jadi pilihan logis.
Tapi bagi yang kritis soal kualitas dan kenyamanan, wajar jika Sigra dikritik. Karena pada akhirnya, ini bukan soal harga semata, tapi tentang transparansi, kejujuran, dan komitmen terhadap kualitas produk.