PALTV.CO.ID- Sebagian besar masyarakat yang memiliki kendaraan bermotor, khususnya mobil, tentu tidak asing lagi dengan istilah aki. Komponen ini sangat vital karena berperan sebagai sumber daya listrik utama bagi kendaraan.
Saat ini, ada dua jenis aki yang umum digunakan, yaitu aki kering dan aki basah. Keduanya memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan masing-masing yang perlu diketahui oleh para pemilik mobil.
Namun, tak sedikit orang yang masih bingung membedakan keduanya. Nah, untuk membantu Anda memahami perbedaan serta cara memilih aki yang tepat untuk mobil kesayangan, yuk simak ulasan berikut sampai selesai!
Apa Itu Aki Kering?
Meski disebut sebagai aki kering, sebenarnya aki ini tetap mengandung cairan elektrolit. Perbedaannya terletak pada kadar cairan dan komposisi kimia yang digunakan.
BACA JUGA:KAI Divre III Palembang Raih Penghargaan Bergengsi dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan
BACA JUGA:Majelis Hakim Vonis Muhammad Tegar 2 Tahun 3 Bulan Penjara atas Kasus Pengeroyokan
Aki kering umumnya menggunakan cairan elektrolit dengan kandungan timah (Pb) yang rendah. Hal ini membuat aki jenis ini tidak mudah menguap dan cenderung lebih stabil.
Keunggulan utama dari aki kering adalah minim perawatan. Anda tidak perlu secara rutin memeriksa atau menambah air aki, karena aki ini dirancang sebagai sistem tertutup yang tidak membutuhkan pengisian ulang.
Selain itu, aki kering juga lebih bersih karena tidak mudah bocor atau menimbulkan kerak di sekitar terminal.
Dari segi usia pakai, aki kering juga cukup tahan lama jika digunakan secara tepat. Namun, perlu dicatat, ketika masa pakainya habis, biasanya aki kering **tidak bisa diperbaiki** dan harus diganti dengan yang baru.
Aki Kering atau Basah? Ini Perbedaan dan Tips Memilih yang Tepat untuk Mobil Anda-freepik-freepik
Apa Itu Aki Basah?
Sementara itu, aki basah merupakan jenis aki yang lebih umum dan telah digunakan sejak lama. Aki ini memiliki cairan elektrolit berupa campuran air dan asam sulfat, yang berfungsi sebagai penghantar listrik. Di dalamnya terdapat elemen timah antimoni yang membantu memperkuat struktur timbal.
Sayangnya, kandungan timah antimoni ini mudah menguap, sehingga pemilik mobil harus rutin memeriksa volume cairan dan mengisi ulang air aki bila sudah berkurang.