PALTV.CO.ID - Shanghai Auto Show 2025, yang resmi dibuka hari ini dan berlangsung hingga 2 Mei, menjadi ajang unjuk gigi produsen mobil listrik China yang kini mengancam hegemoni Tesla di pasar kendaraan listrik global.
Lebih dari 70 merek otomotif memamerkan 100 model kendaraan baru, menandakan strategi agresif dari perusahaan seperti BYD, Xpeng, Zeekr, dan Huawei untuk merebut pangsa pasar dengan inovasi terjangkau.
Selain itu fokus pada keselamatan, dan kepatuhan terhadap regulasi ketat pemerintah China.
Pameran ini mencuri perhatian dunia, bukan hanya karena desain futuristik atau performa kendaraan, tetapi karena pergeseran pendekatan hati-hati terhadap teknologi otonom menyusul insiden tragis yang melibatkan Xiaomi SU7.
BACA JUGA:Sopir Gelapkan Kardus dan Mengancam, Korban Laporkan ke Polrestabes Palembang
BACA JUGA:Bupati Muba Audiensi dengan Wamenkes: Dorong RSUD Sekayu Jadi Rujukan Layanan Kanker di Sumsel
Pada Maret 2025, kecelakaan fatal yang menewaskan tiga orang akibat kegagalan sistem bantuan pengemudi Xiaomi SU7 memicu guncangan di industri otomotif China.
Pemerintah China langsung bertindak dengan melarang penggunaan istilah “pintar” dan “otonom” dalam materi promosi, serta memberlakukan pengawasan ketat terhadap fitur otonom.
Shanghai Auto Show 2025, yang resmi dibuka hari ini dan berlangsung hingga 2 Mei--ilustrasi pribadi
Regulasi ini memaksa produsen untuk mengevaluasi ulang strategi mereka, dengan fokus pada keamanan dan komunikasi yang lebih transparan.
BYD, raksasa otomotif China, tampil sebagai pelopor dengan memperkenalkan sistem bantuan mengemudi “God’s Eye” yang terjangkau, tersedia bahkan pada mobil dengan harga Rp168 jutaan.
BACA JUGA:Pukuli Tetangga, Terdakwa Rama Kasih Divonis 1 Tahun 6 Bulan Penjara
BACA JUGA:Paus Fransiskus Wafat di Usia 88 Tahun, Umat Katolik Dunia Berduka
Langkah ini mempertegas bahwa teknologi canggih kini dapat diakses oleh segmen pasar yang lebih luas, memberikan tekanan besar bagi Tesla.
“BYD telah mengubah paradigma dengan menawarkan teknologi premium pada harga yang sangat kompetitif. Ini tantangan serius bagi Tesla dan produsen lain,” ujar Bo Yu, analis dari Jato Dynamics.