Namun, Bintang Timur Atambua tampil sangat disiplin dalam bertahan, membuat setiap percobaan serangan dari PS Palembang selalu menemui jalan buntu. Justru kesalahan di lini belakang PS Palembang kembali dimanfaatkan lawan. Pada menit ke-40, serangan balik cepat lagi-lagi menjadi mimpi buruk.
Inocensius Ati, yang tampil cemerlang sepanjang babak pertama, melakukan aksi individu yang memukau dengan melewati dua pemain bertahan PS Palembang dan melepaskan tembakan keras ke sudut kanan gawang. Riahdo yang sudah berupaya menutup ruang tembak tak mampu menahan laju bola, dan skor pun berubah menjadi 2-0, yang bertahan hingga turun minum.
BACA JUGA: 336 Calon Jemaah Haji di Muara Enim Ikuti Bimbingan Manasik Haji 2025
BACA JUGA:Tangis Haru di NICU: Bayi Tanpa Tempurung Kepala Lahir, Sang Ayah Harap Uluran Tangan Dermawan
Pada babak kedua, PS Palembang berupaya meningkatkan intensitas permainan. Perubahan strategi ini sempat membuahkan hasil. Lima menit setelah babak kedua dimulai, Riski Afriansyah berhasil memperkecil ketertinggalan lewat aksi individu brilian di dalam kotak penalti.
Ia melewati satu pemain belakang Bintang Timur Atambua dan melepaskan tendangan datar ke arah gawang yang tidak mampu dijangkau oleh kiper Ahmad Genayel. Skor berubah menjadi 2-1, dan harapan untuk menyamakan kedudukan sempat menyala.
Namun, momentum positif tersebut tidak berlangsung lama. Tepat pada menit ke-60, PS Palembang kembali kebobolan. Kesalahan koordinasi lini belakang membuat mereka gagal mengantisipasi bola sapuan panjang dari lini pertahanan Bintang Timur Atambua. Bola jatuh di kaki Inocensius Ati yang kembali menunjukkan kualitasnya dengan mengelabui pertahanan lawan.
Ia lalu mengirimkan umpan tarik mendatar yang disambut dengan penyelesaian akhir oleh Alexander Nendeg. Gol ketiga ini semakin memantapkan dominasi Bintang Timur Atambua atas jalannya laga.
BACA JUGA:KAI Divre III Palembang Tunjukkan Komitmen ESG di Hari Bumi Sedunia
BACA JUGA:Festival Baca Al-Fatihah di Palembang, Ratu Dewa Ajak Generasi Muda Lebih Cinta Al-Qur’an
Setelah gol tersebut, PS Palembang terlihat semakin kehilangan kendali permainan. Serangan demi serangan yang dibangun oleh Bintang Timur Atambua terus menebar ancaman serius ke pertahanan Laskar Betaji.
Beberapa kali peluang emas tercipta, namun penampilan Riahdo di bawah mistar masih mampu mencegah skor menjadi lebih besar. Meski demikian, PS Palembang tampak kesulitan dalam membangun serangan akibat kurangnya koordinasi dan seringnya terjadi kesalahan umpan.
Sampai wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, skor tetap bertahan 3-1 untuk kemenangan Bintang Timur Atambua. PS Palembang harus mengakui keunggulan lawan dan menerima kenyataan pahit bahwa debut mereka di babak 64 besar Liga 4 nasional harus diawali dengan kekalahan.
Pertandingan ini menjadi pelajaran penting bagi tim asal Sumatera Selatan tersebut untuk memperbaiki berbagai aspek dalam permainan mereka di laga-laga berikutnya.