Toyota Etios Valco yang “terlupakan”—padahal sempat jadi city car paling laris saat awal kemunculannya.--www.toyota.palembang.com
Bukan Buatan Toyota Indonesia, Bukan untuk Selera Lokal
BACA JUGA:Terungkap! Ini Peran Kunci Pusat Pengendali Operasi KA dalam Kelancaran Perjalanan
BACA JUGA:Produk Lokal Terancam di Pasar AS Akibat Kenaikan Tarif Hingga 47 Persen
Salah satu kesalahan strategi Toyota adalah membawa Etios Valco yang aslinya didesain untuk pasar India ke Indonesia tanpa penyesuaian berarti.
Akibatnya, rasa dan tampilan mobil ini terasa “asing”. Material interior seadanya, suspensi keras, dan NVH (noise, vibration, harshness) kurang nyaman.
Buat pasar India, ini mungkin biasa aja, tapi buat konsumen Indonesia yang sudah terbiasa dengan kenyamanan ala Yaris atau Avanza, Etios terasa kurang menggugah.
Minim Marketing, Minim Perhatian
BACA JUGA:Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Ini Pesan Terakhirnya soal AI dan Masa Depan Manusia
BACA JUGA:Peran Teknologi dalam Perkembangan Ekonomi dan Bisnis di Era Digital
Parahnya lagi, Toyota seolah nggak niat jualan Etios Valco. Iklan nyaris nggak ada, campaign digital minim, dan di dealer pun mobil ini jarang dipajang.
Bahkan, banyak sales Toyota yang lebih aktif nawarin Agya atau Calya daripada Valco. Dari cara Toyota memperlakukan Etios, kesannya kayak mereka sendiri nggak yakin dengan mobil ini.
Dan emang bener—kelihatannya Toyota cuma “coba-coba” masuk segmen baru dengan modal produk global tanpa strategi khusus untuk pasar lokal.
Bukan Mobil Jelek, Tapi Nanggung di Semua Sisi
BACA JUGA:Bupati Askolani Lepas 22 Kafilah Banyuasin Ikuti Lomba STQH Tingkat Provinsi di Pali
BACA JUGA:Ultras Palembang Sambut Positif Langkah Progresif Manajemen Sriwijaya FC Jelang Liga 2 2025/26