Di sejumlah titik, warga tampak mengangkut barang-barang berharga menggunakan perahu karet maupun rakit buatan. Beberapa anak-anak terlihat digendong orang tuanya melintasi genangan yang tinggi dan deras.
“Air masuk ke rumah sejak semalam. Kami terpaksa mengungsi ke balai desa karena air terus naik. Anak-anak juga kami bawa, takut kalau tiba-tiba air makin tinggi,” ujar Ani, warga Desa Peninggalan.
Pemerintah Kecamatan Tungkal Jaya, bersama BPBD Muba, Dinas Sosial, dan relawan dari berbagai organisasi, telah mendirikan dapur umum di beberapa titik. Dapur ini menyediakan makanan siap saji bagi warga terdampak yang tidak bisa lagi memasak di rumah mereka.
BACA JUGA:Sungai Tiduran Meluap, Jalan Penghubung Hindoli Keluang Muba Lumpuh Diterjang Banjir
BACA JUGA:Selama Periode Idul Fitri, Produksi Sampah Palembang Naik Hingga 40 Persen
Banjir ini turut menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Banyak toko dan warung terpaksa tutup, distribusi barang tersendat, dan aktivitas pertanian di desa-desa sekitar lumpuh. Beberapa petani melaporkan bahwa sawah dan ladang mereka yang baru ditanami terendam banjir, dan terancam gagal panen.