ASSASSIN'S Creed Shadow Ditolak Jepang : Skandal Budaya atau Kecelakaan Pemasaran Ubisoft?

Senin 31-03-2025,09:04 WIB
Reporter : bagas bratadiwira
Editor : Hanida Syafrina

Monster Hunter Wilds: 750.000 kopi terjual dalam sebulan.

BACA JUGA:Masjid Agung Siap Tampung 20.000 Jamaah Pada Sholat Idul Fitri

BACA JUGA:Permintaan Jasa Penitipan Hewan Peliharaan Meningkat Jelang Lebaran

Assassin's Creed Shadows: 17.710 kopi di minggu pertama—bahkan kalah dari game Wii U lawas!

Berdasarkan analisis VG Analytics, total penjualan global Shadows diperkirakan hanya 1,1–1,5 juta kopi (PC 25-30%, konsol 70-75%). Padahal, biaya produksi game ini sangat besar. Untuk balik modal, Ubisoft perlu menjual 3-4 juta kopi di harga penuh.

"Mengapa Jepang Marah? Budaya Dijual Murah ke Pasar Global". Bagi Jepang, Shadows bukan sekadar game gagal—tapi penghinaan. Ubisoft dianggap:

Mengkomersialisasi budaya Jepang tanpa riset mendalam.

BACA JUGA:Walikota Palembang Ingatkan ASN Tidak Tambah Jatah Libur

BACA JUGA:Cara Mudah Membuat Bolu Hulu atau Bolu Klembem yang Lembut dan Manis

Menyamarkan fantasi sebagai karya sejarah, padahal latar Samurai adalah kebanggaan nasional mereka.

Memaksakan perspektif Barat pada cerita yang seharusnya lahir dari sudut pandang lokal.

"Ini bukan tentang akurasi sejarah, tapi soal menghormati identitas budaya," kritik seorang netizen Jepang di forum 2channel.

"Masa Depan AC Shadows: Akankah Ubisoft Bangkrut atau Bikin Comeback?".

BACA JUGA:Harmoni Ramadan! Gubernur Sumsel Berbuka dengan TNI, Polri dan Dinas Provinsi

BACA JUGA:Kisruh AI & Hak Cipta! Studio Ghibli Beri Peringatan atau Cuma Hoaks?

Dengan penjualan yang jauh di bawah target, masa depan Shadows suram. Prediksi analis: game ini mungkin gagal mencapai 2 juta kopi dalam sebulan—angka yang masih di bawah standar "sukses" untuk franchise sebesar Assassin's Creed.

Kategori :