BRI UMKM EXPO(RT) 2025 mencatatkan transaksi lebih dari Rp40 miliar. Selain itu, juga berhasil merealisasikan kontrak ekspor mencapai USD90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.
Renato S Filemon menerangkan bahwa selain memproduksi mebel-mebel yang berkualitas untuk keperluan berbagai jenis properti, Els Artsindo juga melayani pengadaan proyek, seperti pembuatan gorden, wallpaper, dan kebutuhan tata ruang dalam (interior) lainnya yang sesuai dengan beragama permintaan konsumen.
BACA JUGA:BRI Luncurkan QRIS TAP! Inovasi Baru untuk Transaksi Cepat & Praktis
BACA JUGA:BRI Hadirkan Fitur Baru Pemesanan Tiket Kapal Lewat BRImo Mudahkan Perjalanan Mudik Antarpulau
"Harga jual produk Els Arsindo bervariasi. Untuk kursi mulai dari sekitar Rp2 jutaan sampai ada yang puluhan juta Rupiah. Kalau mau satu set itu bisa sekitar 30-40 juta Rupiah. Harganya tergantung dengan pilihan model dan bahan. Ada pilihan kain lokal dan kain impor," terang Renato S Filemon.
Proses produksi mebel tersebut memerlukan waktu sekitar tiga bulan, mulai dari penentuan desain, pembuatan hingga pengiriman.
Menurut Renato semua itu tergantung pada tingkat permintaan, ketika sedang banyak pesanan waktunya bisa lebih lama. Salah satu contohnya adalah ketika mendapat pesanan dari Malaysia beberapa tahun lalu.
Els Artsindo sebagai pelaku bisnis mebel yang telah beroperasi cukup lama, telah menghadapi berbagai tantangan yang menuntut inovasi berkelanjutan, terutama terkait regulasi ekspor, legalisasi dokumen, dan beragam permintaan pasar.
BACA JUGA:BRI Berdayakan UMKM Papua Global Spices Hingga Eksis di Pasar Internasional
BACA JUGA:BRI Sabet 5 Penghargaan Bergengsi di Asia Trailblazer Awards 2025, Bukti Konsistensi Kinerja
"Setiap pemerintahan baru mempunyai regulasi tersendiri, mulai dari sertifikasi, legalisasi, hingga pengiriman. Kendala utama biasanya terkait sertifikasi, keabsahan, dan kelengkapan dokumen. Kami tentu memahami pentingnya kepatuhan terhadap aturan. Tetapi alangkah baiknya apabila regulasi bagi pengusaha UMKM ini dapat dipermudah supaya tak menimbulkan kendala," ungkap Renato S Filemon.
Renato mengungkapkan bahwa dari segi desain, tren mebel saat ini telah mengalami perubahan. Dahulu mebel berukiran mendominasi, namun kini pasar lebih menyukai desain yang minimalis, terutama di kalangan pasangan muda.
"Peminat untuk barang-barang berukiran banyak telah mulai berkurang. Kalau pasar sekarang, pasangan muda itu lebih menyukai yang minimalis. Itu tantangan bagi Els Artsindo untuk mengembangkan produk yang inovatif," tutur Renato S Filemon.
Walau begitu, pasar tertentu seperti Dubai masih mempunyai permintaan tinggi untuk mebel berukiran besar dan mewah.
BACA JUGA:BRI Regional Office Palembang Berbagi Ribuan Sembako & Santunan untuk Anak Yatim di Bulan Ramadhan
BACA JUGA:BRI Festival 2025! Meriahkan Ramadan dengan Buka Bersama, Musik dan Inovasi Digital!