“Selama ini, eceng gondok datang dari Sungai Musi dan mencemari kanal di TPKS. Kami telah berusaha membersihkannya secara manual dengan bantuan berbagai pihak, tetapi jumlahnya sudah terlalu banyak hingga menutupi seluruh permukaan kanal. Kami berharap ada bantuan alat berat untuk mengatasinya,” ujar Nur Yasin.
Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan bantuan alat berat kepada PT Bukit Asam (PT BA), tetapi hingga saat ini permohonan tersebut belum terealisasi. Diharapkan pada tahun ini, bantuan alat berat dapat segera diberikan untuk mengatasi permasalahan eceng gondok di kanal TPKS dan menjaga kebersihan lingkungan cagar budaya tersebut.
Permasalahan eceng gondok di kanal TPKS menjadi perhatian penting bagi pelestarian situs bersejarah ini. Dengan adanya upaya serius dari berbagai pihak, diharapkan kanal di TPKS dapat kembali bersih dan mempertahankan nilai sejarah serta ekologi yang dimilikinya.