PALEMBANG, PALTV – Pada tahun 2024, Sumsel tercatat memiliki 6.263 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Namun, pada tahun 2025, meskipun baru memasuki bulan Februari, jumlah kasus yang dilaporkan sudah mencapai 444 kasus.
"Kasus DBD di Sumsel tahun 2024 mencapai sekitar 6.263 kasus, sedangkan sampai hari ini di tahun 2025, jumlahnya telah mencapai 444 kasus," ujar Ira Primadesa Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sumatera Selatan.
Dari 444 kasus tersebut, diketahui ada 6 korban jiwa akibat penyakit ini.
"Dari 444 kasus itu, kita ada 6 kematian akibat DBD. Lima orang berusia 4-12 tahun, sementara satu orang lainnya berusia di atas 50 tahun," tambah Ira.
BACA JUGA:Tim Pengadilan Negeri Palembang Tunda Eksekusi: Kerusuhan Memanas Hingga Ban Terbakar
BACA JUGA:Pj Walikota Palembang Gencarkan Program Satuko di Sekolah
Kasus DBD terbanyak masih ada di Kota Palembang dengan total kasus mencapai 104--Foto : Ilustrasi AI - Muhadi
Ira juga menjelaskan bahwa Kota Palembang menjadi wilayah dengan jumlah kasus DBD terbanyak di Sumsel.
"Kasus DBD terbanyak masih ada di Kota Palembang dengan total kasus mencapai 104," kata Ira.
Sementara itu, untuk kasus kematian akibat DBD, Kabupaten Banyuasin mencatatkan jumlah korban terbanyak.
"Kasus kematian saat ini paling banyak ada di Kabupaten Banyuasin, dengan dua jiwa yang meninggal dunia," ujarnya.
Ira menambahkan bahwa secara nasional, kasus DBD mengalami penurunan pada tahun 2025 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
BACA JUGA:PlayStation Network Down! Gamer Khawatir Sony Mengulangi Tragedi 2011
BACA JUGA:Mengenal Empat Startup AI dari China yang Patut Diperhatikan Selain DeepSeek
"Saat ini, kita mengalami penurunan secara nasional. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, 2024, yang mengalami kenaikan, maka di bulan Februari ini, 444 kasus masih tergolong sedikit," jelasnya.