Mobil ini memiliki ukuran yang besar dengan velg 21 inci di bagian belakang yang sedikit tersembunyi di bawah bodi, menekankan dimensinya. Kap aluminium yang besar memberikan tampilan depan yang impresif.
Perbedaan antara varian bensin dan listrik terlihat pada desain wajah depan, dengan versi bensin memiliki lebih banyak ventilasi pendingin, lip spoiler kecil, dan empat knalpot di bagian belakang.
BACA JUGA:Muara Enim Segera Terapkan Program MBG
Sementara itu, varian listrik menghilangkan knalpot dan menambahkan lencana 'Folgore' serta desain velg khusus, namun tidak terlalu menonjolkan identitas listriknya.
Baterai pada Folgore ditempatkan dalam posisi 'T' terbalik di depan pengemudi dan memanjang ke terowongan transmisi, memungkinkan distribusi bobot 50:50 yang diklaim oleh Maserati.
Meskipun berat total mencapai 2.260 kg, Folgore mampu menyembunyikan bobotnya dengan baik, memberikan keseimbangan antara depan dan belakang yang apik.
Sejak akhir 1950-an, Maserati memiliki sejarah panjang dalam membangun mobil grand tourer.--topgear.com
Dalam hal performa, varian listrik Folgore mampu mencapai kecepatan 0-100 km/jam dalam 2,7 detik, mengalahkan varian bensin Trofeo yang mencapai 3,5 detik dan Modena dengan 3,9 detik.
BACA JUGA:Heboh! Kajari & Kasi Pidsus Kejari Banyuasin Geledah Kantor UPTD Perhubungan
BACA JUGA:Ternyata Ini Manfaat Lain dari Menghapus Cache pada HP
Kecepatan maksimal Folgore diklaim melebihi 320 km/jam. Namun, dalam pengujian di lintasan, perbedaan waktu putaran antara varian listrik dan bensin tidak terlalu signifikan, terutama karena varian bensin memiliki bobot yang lebih ringan sekitar 450 kg.
Untuk jangkauan, Maserati mengklaim Folgore dapat menempuh hingga 450 km berdasarkan siklus WLTP dengan kapasitas baterai yang dapat digunakan sebesar 83 kWh.
Namun, dalam kondisi nyata, terutama di cuaca dingin dan basah, jangkauan ini mungkin berkurang menjadi sekitar 350-370 km per pengisian.
Meskipun Maserati menekankan arsitektur 800V dan kemampuan pengisian daya 350 kW yang memungkinkan penambahan jangkauan 160 km dalam 10 menit, infrastruktur pengisian daya yang ada mungkin menjadi kendala bagi beberapa pengguna.
BACA JUGA:Komisi III DPRD Palembang Gelar Rapat Soal Lokasi Usaha Berdampak Ke Lingkungan Masyarakat