Jepang Manfaatkan Robot untuk Merawat Lansia di Masa Depan

Senin 03-02-2025,18:25 WIB
Reporter : Erika Feby
Editor : Muhadi Syukur

Meskipun memiliki potensi besar, ada beberapa tantangan dalam penerapan teknologi ini secara luas. Biaya tinggi, masalah keamanan, serta pertanyaan mengenai efektivitas dan kemudahan penggunaan menjadi beberapa hambatan utama.

Untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja di sektor perawatan lansia, pemerintah Jepang telah berinvestasi dalam pengembangan robot-robot ini. Diperkirakan, pada tahun 2025, Jepang akan kekurangan sekitar 380 ribu pekerja di bidang ini.

Selain mempromosikan program visa bagi tenaga perawat asing, Jepang juga melihat peluang besar dalam mengekspor teknologi robot perawatan ke negara lain. Negara-negara seperti Jerman, China, dan Italia yang menghadapi tantangan demografi serupa menjadi target utama pasar ini.

BACA JUGA:Desain Motor Robot, Mengapa Tidak Diminati di Indonesia?

BACA JUGA:Dokter Masa Depan, Robot Canggih Bantu Dokter Lakukan Operasi Presisi

"Ini adalah kesempatan emas bagi kami," ujar Atsushi Yasuda, seorang pejabat di Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI). Menurutnya, negara lain pada akhirnya akan mengikuti jejak Jepang dalam memanfaatkan robot untuk perawatan lansia.

 

Ekspansi Pasar dan Potensi Global

Minat terhadap teknologi ini terus meningkat. Dalam setahun terakhir, lebih dari 100 kelompok dari berbagai negara, termasuk China, Korea Selatan, dan Belanda, telah mengunjungi panti wreda Shin-tomi untuk mempelajari sistem robotika yang diterapkan di sana.

Beberapa perusahaan Jepang mulai memasarkan produk mereka ke luar negeri, seperti Panasonic yang mengekspor tempat tidur robotik ke Taiwan dan Paro yang digunakan sebagai terapi di ratusan panti wreda di Denmark.

Meskipun pasar global untuk robot perawatan lansia masih kecil, dengan nilai sekitar 19,2 juta dolar AS pada 2016, METI memperkirakan bahwa industri ini akan tumbuh menjadi 400 miliar yen (sekitar 3,8 miliar dolar AS) pada 2035, seiring dengan semakin banyaknya populasi lansia di Jepang.

BACA JUGA:Lima robot humanoid yang menjadi pusat perhatian di Konferensi Robot Dunia 2024

BACA JUGA:Tesla Janjikan Rp 50 Juta Perhari Untuk Melatih Perjalanan Dengan Robot Tesla Selama 7 Jam

George Leeson, direktur Oxford Institute of Population Ageing, menyebut bahwa robotika merupakan bagian dari solusi dalam menghadapi populasi yang semakin menua. "Semua negara sadar akan tantangan ini, dan robot menjadi salah satu cara untuk mengatasinya," katanya.

 

Teknologi Canggih dengan Harga Mahal

Kategori :