PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, masyarakat Tionghoa di Palembang menggelar tradisi sembahyang leluhur sebagai bentuk rasa syukur dan doa untuk kelancaran di tahun yang akan datang.
Tradisi ini menjadi salah satu kegiatan penting yang dilakukan setiap keluarga Tionghoa untuk menutup tahun lunar.
Menurut Yanto Sidarta, salah satu warga Tionghoa, tradisi sembahyang leluhur dilakukan untuk mengucapkan terima kasih kepada para leluhur atas berkat yang diberikan sepanjang tahun.
Yanto Sidarta, salah satu warga Tionghoa--Foto : Ilham - PALTV
"Menutup tahun lunar biasanya kami melaksanakan sembahyang leluhur sebagai rasa syukur, dan berharap tahun depan diberikan kelancaran, kesejahteraan, serta rezeki untuk keluarga," ujarnya.
BACA JUGA:Banjir Pembeli! Pedagang Bunga Musiman Raup Untung Besar Jelang Imlek 2025
BACA JUGA:Pemerintah Kota Palembang Fokus Turunkan Kemiskinan, Apa Rencana 2025?
masyarakat Tionghoa di Palembang menggelar tradisi sembahyang leluhur --Foto : Ilham - PALTV
Selain itu, keluarga juga menyajikan berbagai kue-kue dan makanan khas Tiongkok sebagai persembahan untuk leluhur.
"Kami juga menyediakan kue-kue dan makanan-makanan khas Chinese yang digunakan sebagai persembahan," tambah Yanto.
acara dilanjutkan dengan pembakaran kertas sembahyang atau kim cua--Foto : Ilham - PALTV
Setelah sembahyang, acara dilanjutkan dengan pembakaran kertas sembahyang atau kim cua, yang memiliki makna penghormatan kepada para leluhur.
"Pembakaran kertas sembahyang sebagai wujud terima kasih kepada para leluhur, juga sebagai bekal untuk mereka di akhirat. Ini sudah menjadi tradisi turun temurun," jelas Yanto.
Tradisi ini tidak hanya sebagai ritual keagamaan, tetapi juga sebagai wujud penghargaan dan penghormatan kepada leluhur yang telah mendahului.