PALTV.CO.ID - Penyaluran pembiayaan kendaraan listrik oleh perusahaan multifinance mengalami penurunan signifikan pada November 2024.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan kendaraan listrik turun menjadi Rp16,69 triliun, hanya menyumbang 1,81 persen dari total piutang pembiayaan.
Angka ini menurun dibandingkan bulan sebelumnya, di mana pada Oktober 2024 pembiayaan kendaraan listrik mencapai Rp21,34 triliun atau 4,25 persen dari total piutang pembiayaan.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, mengakui adanya penurunan ini.
BACA JUGA:Mengapa Produk Apple Tetap Menjadi Favorit Banyak Orang Hingga Kini
BACA JUGA:Deliar Marzuki Langsung Dicopot dari Jabatan Kadisnakertrans Sumsel
Namun, ia tetap optimistis pembiayaan kendaraan listrik akan kembali tumbuh dalam jangka panjang. Menurutnya, berbagai dukungan dari pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia menjadi sinyal positif untuk pertumbuhan sektor ini ke depan.
Agusman menegaskan bahwa pembiayaan kendaraan listrik diproyeksikan berperan penting dalam mendorong terbentuknya ekosistem pembiayaan hijau atau green financing.
Dalam konteks global yang semakin menekankan transisi energi berkelanjutan, pengembangan sektor kendaraan listrik dinilai sejalan dengan upaya mempercepat transisi menuju ekonomi hijau.
Pada November 2024, total outstanding pembiayaan kendaraan bermotor tercatat sebesar Rp347,87 triliun.
BACA JUGA:Empat Saksi, Termasuk Istri Kadis, Turut diamankan dalam Kasus OTT Kadisnakertrans
BACA JUGA:Tanam Sejuta Pohon, KAI Divre III Palembang Tunjukkan Komitmen Hijau
Dari angka ini, sebesar 68,28 persen atau Rp237,52 triliun disalurkan untuk pembiayaan kendaraan bermotor baru. Sisanya mencakup kendaraan bekas serta pembiayaan lainnya.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan kendaraan listrik turun menjadi Rp16,69 triliun,--ilustrasi pribadi
Selain turunnya pembiayaan kendaraan listrik, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa pasar otomotif Indonesia menghadapi tantangan besar sepanjang 2024.