BACA JUGA:Turun Tanjakan Tanpa Ribet? Coba Teknik Engine Brake Ini!
Sebelumnya, pada 2024, China telah melarang ekspor beberapa material penting sebagai respons atas kebijakan AS yang membatasi penjualan semikonduktor ke China.
Kini, dengan rencana pembatasan terhadap teknologi baterai, perang dagang ini tampaknya akan memasuki babak baru yang lebih intens.
China tidak hanya menguasai produksi material seperti gallium dan lithium, tetapi juga telah berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan teknologi baterai EV.
Langkah ini menjadikannya pemain utama dalam transisi global menuju kendaraan listrik. Dengan kontrol ketat terhadap ekspor material strategis, China menunjukkan kemampuannya untuk memengaruhi pasar global sesuai dengan kepentingannya.
BACA JUGA:PSSI Resmi Pecat Shin Tae Yong dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia
BACA JUGA:Sekda Palembang Tinjau Hari Pertama Pelaksanaan Program Makan Bergizi
Di sisi lain, AS dan negara-negara Barat lainnya harus mencari cara untuk mengurangi ketergantungan terhadap China.
Diversifikasi sumber material strategis dan peningkatan kapasitas produksi domestik menjadi agenda penting untuk menghadapi tantangan ini.
Namun, langkah tersebut memerlukan waktu dan investasi besar, sehingga dalam jangka pendek, dominasi China masih sulit tergoyahkan.
Ketegangan ini tidak hanya berdampak pada hubungan dagang AS-China tetapi juga memiliki implikasi yang lebih luas terhadap ekosistem kendaraan listrik global.
BACA JUGA:PSSI Resmi Pecat Shin Tae Yong dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia
BACA JUGA:Sekda Palembang Tinjau Hari Pertama Pelaksanaan Program Makan Bergizi
Sebagai salah satu pilar utama dalam upaya mengatasi perubahan iklim, kendaraan listrik membutuhkan pasokan material yang berkelanjutan dan terjangkau.
Jika perang dagang terus berlanjut, hal ini bisa menghambat adopsi EV secara global, terutama di negara-negara berkembang yang sangat sensitif terhadap perubahan harga.
Langkah China ini juga menunjukkan bagaimana politik dan ekonomi dapat saling memengaruhi dalam era globalisasi.